Mohon tunggu...
Hadi Saksono
Hadi Saksono Mohon Tunggu... Jurnalis - AADC (Apa Aja Dijadikan Coretan)

Vox Populi Vox Dangdut

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kejanggalan Pertandingan Bhayangkara FC vs Persik, Kado Pahit HUT PSSI

19 April 2024   06:53 Diperbarui: 19 April 2024   06:53 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pertandingan Bhayangkara Presisi Indonesia FC vs Persik Kediri 16 April 2024. (Sumber foto: Kompas.com)

Hari ini, Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia alias PSSI merayakan hari jadinya yang ke-94. Tentu tak berlebihan rasanya, jika menyebut hasil akhir pertandingan timnas Indonesia U-23 atas timnas Australia U-23 sebagai kado spesial dalam peringatan ulang tahun induk organisasi cabang olah raga sepak bola Indonesia ini.

Tak hanya menjadi kado istimewa untuk hari jadi PSSI, kemenangan Rizki Ridho dan kawan-kawan dengan skor 1-0 ini pun menjadi sebuah hasil yang menggembirakan atas pembenahan mental pemain timnas Indonesia sejak ditangani oleh pelatih berpaspor Korea Selatan, Shin Tae Yong.

Akan tetapi, lain level timnas lain pula level klub. Jika timnas Indonesia berhasil mempersembahkan kado manis untuk hari jadi PSSI, sepak bola level klub justru memberi kado pahit pada tiga hari jelang ulang tahun PSSI, tepatnya pada tanggal 16 April lalu.

Adalah pertandingan lanjutan BRI Liga 1 2023/2024 yang mempertemukan dua mantan juara Liga Indonesia, Bhayangkara Presisi Indonesia FC dan Persik Kediri berakhir dengan skor yang mencolok, yakni 7 gol tanpa balas untuk Bhayangkara FC yang bertindak selaku tuan rumah.

Saya memang tidak menyaksikan langsung pertandingan tersebut, juga tidak menontonnya melalui layar kaca. Namun ketika terjadi kehebohan soal hasil akhir pertandingan yang digelar di Lapangan PTIK Jakarta Selatan itu di media sosial dan media daring, saya pun mencoba menyaksikan tayangan highlight pertandingan tersebut, khususnya cuplikan proses terjadinya tujuh gol.

Dan pandangan mata awam saya pun menilai seluruh gol yang dihasilkan oleh tim yang juga diperkuat oleh mantan pemain timnas Belgia Radja Nainggolan itu seolah tercipta dengan cukup mudah.

Bahkan gol ketujuh dalam pertandingan tersebut dinyatakan sebagai gol bunuh diri penjaga gawang Persik Kediri, Dikri Yusron. Proses terjadinya gol terakhir ini pun bisa dikatakan dalam bahasa yang lagi tren saat ini  di luar nurul.

Bagaimana tidak, dalam video cuplikan terjadinya gol terlihat Dikri tak berupaya untuk menyapu jauh bola yang di-back pass oleh rekannya, padahal ada pemain lawan yang siap untuk menyergap bola umpan tersebut.

Dikri pun terlihat membiarkan bola yang sudah dalam penguasaannya sebagai penjaga gawang untuk direbut oleh pemain Bhayangkara FC, Mohammad Ragil. Sesaat kemudian, Ragil pun membawa bola mencari ruang tembak untuk untuk menceploskan bla ke gawang Persik.

Anehnya, para pemain Persik seolah tak berupaya keras untuk merebut bola dari Ragil. Sehingga dengan Mudah Ragil menembak ke arah gawang Dikri Yusron. Bola tendangan itu memang sempat mengenai mistar, namun usai membentur mistar gawang bagian atas, bola malah membentur badan Dikri Yusron dan masuk ke dalam gawang Persik.

Gol itu pun menjadi penutup pesta gol Bhayangkara FC yang hingga kini masih belum bisa naik dari zona degradasi di klasemen sementara, alias hanya setingkat di atas juru kunci Persikabo 1973. Adapun bagi Persik, hasil ini minor ini menghambat upaya mereka untuk lolos ke zona Championship Series alias 4 besar, karena masih tertahan di peringkat ke- 7.    

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun