Mohon tunggu...
Hadi Saksono
Hadi Saksono Mohon Tunggu... Jurnalis - AADC (Apa Aja Dijadikan Coretan)

Vox Populi Vox Dangdut

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kritik M Tahir dan Mental Pemain Lokal

10 April 2024   16:55 Diperbarui: 11 April 2024   07:43 1167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Karena itu, saya termasuk yang berfikir pernyataan Tahir soal Beto Goncalves dan Ruben Sanadi pantas dipanggil kembali oleh timnas Indonesia itu hanyalah sebuah kelakar. Tak mungkin Tahir tak tahu bahwa Beto adalah pemain naturalisasi.

Mungkin Tahir ingin menyiratkan pesan 'Old soldiers never die' kepada Shin Tae Yong. Karena Beto dan Ruben meski sudah tidak dalam usia emasnya namun masih memiliki kemampuan olah bola nan  prima. Pemakluman saya soal candaan ini, adalah karena Tahir masih dalam euforia juara Liga 2 yang beberapa waktu lalu resmi disandang oleh PSBS Biak usai mengalahkan salah satu klub sarat sejarah, Semen Padang.

Namun apakah Tahir memang sedang berkelakar ketika mengatakan Beto dan Ruben masih pantas dipanggil Shin Tae Yong? Entahlah.

Namun jika menyebut nama Beto, bagi saya menarik. Salah satu yang menarik dari pemain yang sudah sejak tahun  2006  malang melintang di persepakbolaan nasional---hingga akhirnya menjadi pemain naturalisasi Indonesia--ini adalah karena ia berasal dari Brasil, yang notabene merupakan salah satu negara besar dalam sejarah sepak bola dunia.

Beberapa waktu silam, pemain bernama asli Alberto Goncalves da Costa ini diwawancara oleh seorang Youtuber yang juga asal Brasil namun kerap membuat konten yang berbau Indonesia, yakni Felipe Valdes.

Dalam dialog tersebut, Valdes bertanya apa perbedaan pesepakbola Indonesia dengan pesepakbola di Brazil, dan mengapa pesepakbola Indonesia tidak ada yang menonjol meskipun Indonesia dikenal sebagai salah satu negara yang fanatik pada sepak bola.

"Kami pemain Brasil sejak kecil kami ingin bersaing, kami ingin menang (dalam persaingan). Pemain Indonesia  lebih santai, akomodatif, tidak ambisius seperti pemain di Brasil," demikian Beto menjawab pertanyaan Valdes.

"(Pemain Indonesia) tidak ingin bermain di luar negeri. Bermain di sini (Indonesia sudah cukup). Ketika sudah mendapatkan cukup uang untuk membeli mobil, rumah, dan membantu orang tua, itu sudah cukup (bagi pemain Indonesia)," lanjut Beto.

"Berarti pemain sepak bola Indonesia lebih (berorientasi) meningkatkan kehidupannya, sementara pemain Brasil fokus di karirnya?" tanya Valdes.

"Benar, pemain sepak bola Brasil sejak mulai berkarir sudah ingin bermain di luar negeri," jawab Beto.

Dialog Youtuber Felipe Valdes dengan dua pemain naturalisasi Indonesia, Beto Goncalves dan Otavio Dutra. (Sumber: tangkapan layar Youtube)
Dialog Youtuber Felipe Valdes dengan dua pemain naturalisasi Indonesia, Beto Goncalves dan Otavio Dutra. (Sumber: tangkapan layar Youtube)
Jawaban Beto tersebut boleh jadi mencerminkan karir sepak bolanya sendiri, dan budaya pesepakbola di negeri asalnya. Bagi sebagian pemain Brasil, berkarir di luar negeri sejak dini merupakan 'jalan ninja' untuk memperoleh masa depan karir yang cerah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun