Mohon tunggu...
Hadi Saksono
Hadi Saksono Mohon Tunggu... Jurnalis - AADC (Apa Aja Dijadikan Coretan)

Vox Populi Vox Dangdut

Selanjutnya

Tutup

Seni Artikel Utama

Seni Komedi, Terlihat Mudah Ternyata Susah

27 Februari 2024   15:22 Diperbarui: 1 Maret 2024   18:45 849
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Dari kiri) Kasino, Nasir, Bolot, Malih, Bokir, Indro, dan Dono, Taman Ismail Marzuki 23 April 1983. (Sumber: Kompas/Bre Redana)

Tapi memang pada dasarnya komedi itu sebuah seni yang sulit. Bahkan budayawan sekaligus seniman teater kawakan Butet Kartaredjasa dalam sebuah dialog tentang komedi, menyebut bahwa seni komedi itu satu tingkat di atas teater.

Karena komedi tidak sekedar menghadirkan kata-kata atau dialog yang lucu layaknya dalam percakapan sehari-hari. Lebih dari itu, komedi merupakan seni mengolah sebuah kelucuan agar bisa tersampaikan dengan baik kepada hadirin yang menyaksikan pentas seni komedi itu.

Karena itu, adakalanya seniman komedi gagal 'mengeksekusi' sebuah kelucuan dalam penampilannya di atas pentas. Bahkan tak jarang pula sebuah materi komedi yang disajikan malah berbuntut kontroversi atau polemik di masyarakat, hingga membawa sang komedian berurusan dengan hukum.

Soal gagal mengeksekusi jokes dalam pentas komedi ini, nyatanya juga kerap dirasakan oleh Dono Warkop. Hal ini ditunjukkan beberapa waktu lalu, ketika viral kembali sebuah video lawas yang menggambarkan Dono terkadang merasa insecure dengan kelucuannya sendiri

"Saya kadang-kadang kok bertanya pada diri saya sendiri, apakah saya ini lucu gitu lho, kayaknya nggak gitu ya. Tapi saya berusaha membuat sebuah hiburan yang bisa menghibur orang lain untuk tertawa," ungkap Dono.

"Suka dukanya jadi pelawak itu...Paling suka adalah waktu tanda tangan kontrak. Dukanya, kalau sudah naik di atas panggung 5 menit pertama gak ada yang ketawa. Itu keringat getih, duh derasnya bukan main. Pingin rasanya mengembalikan honor itu, tapi kok ya nggak rela gitu lho," ujar pria kelahiran 30 September 1951 itu.

Jangankan tidak ada yang tertawa. Ketika penonton terlihat tertawa seluruhnya pun, kadang ada pula yang tak memahami humor yang disampaikan oleh komedian, seperti soal humor penjual koran yang ditulis Dono yang dikutip di atas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun