Mohon tunggu...
Hadi Saksono
Hadi Saksono Mohon Tunggu... Jurnalis - AADC (Apa Aja Dijadikan Coretan)

Vox Populi Vox Dangdut

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

2024, Prospek Bisnis Media Kian Redup?

20 Januari 2024   18:09 Diperbarui: 20 Januari 2024   18:16 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi membaca berita di platform digital. (Sumber: Freepik.com)

Mengutip Dudi Iskandar dalam buku Konvergensi Media: Perbauran Ideologi, Politik, dan Etika Jurnalisme (2018), konvergensi media tidak hanya berpengaruh pada perubahan proses jurnalistik, namun juga menyangkut berbagai aspek kehidupan masyarakat.

Aspek kehidupan tersebut mencakup pola konsumsi media masyarakat, persepsi publik, penyebaran informasi, serta literasi media.

Inilah yang harus dihadapi media konvensional, dalam persaingannya dengan kanal digital di dalam palagan pemberitaan berbasis internet.

Persaingan eksistensi media konvensional dan kanal digital non jurnalisme ini, nyatanya juga mengundang keprihatinan Presiden Joko Widodo, yang diungkapkan pada momentum Hari Pers Nasional tahun lalu.

Dalam sambutannya pada peringatan Hari Pers Nasional tanggal 9 Februari tahun lalu, Presiden Joko Widodo secara khsusus menyoroti keberadaan media berbasis digital di Indonesia. Menurut Jokowi, jagad media massa saat ini tak lagi hanya diisi oleh media mainstream, namun juga kanal digital yang cenderung tanpa kaidah dan pertanggungjawaban dalam menyebarkan informasi. 

"Semua orang bebas membuat berita dan sebebas-bebasnya. Sekarang ini masalah yang utama, menurut saya adalah membuat pemberitaan yang bertanggung jawab," ujar Jokowi dalam peringatan HPN 2023.

Jokowi menilai, algoritma kini telah menguasai jagad pemberitaan di Indonesia, sehingga mendorong bermunculannya konten-konten recehan senasional. Situasi ini pun mengorbankan kualitas isi dan jurnalisme otentik, sehingga -- menurut Jokowi -- media konvensional yang beredaksi akan semakin terdesak dalam peta pemberitaan.

Dengan kondisi yang masih sama hingga saat ini, bagaimana masa depan jurnalisme dan perusahaan media konvensional dari sisi bisnis?

Laporan Reuters awal 2024 ini bertajuk Digital News Project menyebutkan hanya 47% dari sampel yang terdiri dari editor hingga eksekutif media konvensional digital yang yakin terhadap prospek jurnalisme di tahun 2024 ini. Sementara 53% sisanya menjadi kelompok pesimistis dan tidak bisa menjawab.

Secara persentase, masih berimbang lah ya. Tidak terlalu berbeda signifikan antara kelompok yang optimistis maupun pesimistis.

Namun saya mencoba memahami tingkat pesimisme yang lebih tinggi ketimbang tingkat optimisme para petinggi media yang disurvei tersebut. Meskipun survei tersebut berskala global, namun sebenarnya bisa pula untuk menggambarkan situasi dalam jagad media konvensional di Indonesia saat ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun