Mohon tunggu...
Hadi Saksono
Hadi Saksono Mohon Tunggu... Jurnalis - AADC (Apa Aja Dijadikan Coretan)

Vox Populi Vox Dangdut

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Ramai-Ramai Bagi-Bagi Sembako Menjelang Pemilihan

18 Januari 2024   20:17 Diperbarui: 18 Januari 2024   20:20 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aksi bagi-bagi susu oleh Cawapres Gibran Rakabuming Raka. (Sumber: Kompas.com)

Baiklah. Dalam dua contoh kasus di atas, sama-sama ada pembagian minyak goreng. Sama-sama terkait dengan caleg Pemilu 2024. Namun yang satu tak ada masalah, sementara yang satu lagi berbuntut pemanggilan oleh Bawaslu.

Mengapa bisa demikian? Entahlah.

Ketidaktegasan dan inkonsistensi tersebut, nyatanya turut menjadikan para caleg seolah dengan santainya melakukan bagi-bagi sembako kepada warga. Meskipun akhirnya harus pula berhadapan dengan hukum.

Kasus lain, di Mataram seorang caleg DPRD Kota Mataram Partai Perindo berinisial NKS, harus berhadapan dengan penyidikan Satreskrim Polresta Mataram, karena dilaporkan usai mengunggah di akun media sosial Facebok miliknya membagi sembako kepada masyarakat dengan dan menarasikan ajakan untuk memilih dirinya.

Itu hanya dua contoh kasus yang terungkap dan ditindaklanjuti. Saya berkeyakinan, banyak kasus serupa-membagikan sembako-di daerah lainnya, yang tidak ditindaklanjuti, termasuk yang dialami Pak Heri yang saya ceritakan di atas.

Padahal, Ketua Bawaslu Rahmat Bagja pernah menegaskan bahwa pembagian sembako pada masa kampanye juga bisa dikategorikan sebagai politik uang. Rahmat pun mengatakan tindakan seperti itu juga berpotensi untuk dipidana.

Masalahnya selama ini, penegakan hukum atas tindakan politik uang dalam bentuk pembagian barang selama masa kampanye, cenderung kurang tegas, dan inkonsisten antara satu kasus dengan lainnya.

Apapun itu, pembagian sembako masih menjadi salah satu metode kampanye yang banyak digunakan oleh calon anggota legislatif, maupun tim sukses pasangan calon presiden-wakil presiden. Dan ini bukan fenomena  baru, karena sudah terulang tiap kali mendekati pelaksanaan Pemilu Legislatif maupun Pemilihan Presiden.

Mengapa demikian? Tentunya faktor utamanya karena sembako merupakan kebutuhan primer manusia yang paling primer, diantara sandang, pangan, dan papan.

Ya, sembako sebagai kebutuhan pangan cenderung memiliki ukuran yang sama dan standar, untuk seluruh penerimanya.

Berbeda misalnya jika sang caleg membagikan sandang yang bisa berbeda ukurannya antar penerima. Apalagi membagikan papan (rumah). Wah tentu lebih berbeda-beda pula ukuran yang harus diberikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun