Mohon tunggu...
Hadi Saksono
Hadi Saksono Mohon Tunggu... Jurnalis - AADC (Apa Aja Dijadikan Coretan)

Vox Populi Vox Dangdut

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Artikel Utama

Ketika Pedagang Pasar Tanah Abang Memanfaatkan TikTok Shop

23 Desember 2023   18:33 Diperbarui: 26 Desember 2023   09:41 629
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: Kompas.com/Wasti Samaria Simangunsong

Kembali ke fenomena pedagangan di Pasar Tanah Abang yang mulai memanfaatkan TikTok Shop untuk berjualan. Tentu tak bisa disalahkan jika pada akhirnya mereka pun memanfaatkan TikTok Shop sebagai media untuk memperluas jaringan penjualan mereka.  

Bagi saya ini menarik, karena jika kita flash back ke belakang, tak bisa dilepaskan antara penutupan (sementara) operasional TikTok Shop di Indonesia pada September lalu dengan viralnya foto-foto kondisi Pasar Tanah Abang yang sepi akibat kian masifnya transaksi jual beli melalui sistem perdagangan dalam jaringan (daring) alias e-commerce.

Artinya, pada kenyataannya tidak semua pedagang di Pasar Tanah Abang dirugikan dengan jual beli melalui sistem digital. Jelas ada pula diantara mereka yang justru menganggap jual beli secara daring akan berpotensi meningkatkan omset mereka, termasuk melalui TikTok Shop.

Ini adalah cara mereka untuk kian beradaptasi dengan kian masifnya era digital saat ini. Bagi mereka berlaku pemeo "Jika tidak mampu beradaptasi dengan era tinggal landas, maka ia akan tertinggal di landasan".

Hanya saja, saya berharap perbedaan persepsi tentang platform jual beli daring ini, tidak sampai menimbulkan konflik horisontal diantara para pedagang, termasuk di Pasar Tanah Abang.  

Untuk itu, kiranya diperlukan peran pro aktif dari pengelola Pasar Tanah Abang dan asosiasi pedagang yang ada di dalamnya, untuk memfasilitasi adaptasi para pedagang yang ada di dalamnya menghadapi perkembangan di era digital.  

Pemerintah pusat dan daerah pun bisa memberi dukungan yang maksimal terhadap adaptasi digital ini. Jika memang sistemnya sudah terbangun dengan baik, bukan tak mungkin perusahaan dagang elektronik juga dilibatkan dalam dukungan ini,  

Artinya, perusahaan platform e-commerce tidak hanya mencari keuntungan semata, namun keuntungan itu juga dikembalikan kepada masyarakat dalam kerangka tanggung jawab sosial perusahaan alias CSR, khususnya kepada UMKM.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun