Mohon tunggu...
Hadi Saksono
Hadi Saksono Mohon Tunggu... Jurnalis - AADC (Apa Aja Dijadikan Coretan)

Vox Populi Vox Dangdut

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Etiskah Curhat Masalah Rumah Tangga di Ruang Publik?

27 Oktober 2023   21:12 Diperbarui: 28 Oktober 2023   02:41 785
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi curhat di media sosial. Sumber: kompas.com

Dengan kedekatannya itu, pakaian dapat 'memandang' kulit tubuh kita secara utuh. Sama halnya dengan pasangan hidup yang menjadi satu-satunya manusia paling berhak untuk memandang tubuh kita sebagai aurat, tanpa ada penghalang apapun.

Tubuh membutuhkan pakaian sebagai penanda kehormatan. Demikian pula pakaian membutuhkan tubuh sebagai penanda fungsinya sebagai pakaian. Karena itu, suami membutuhkan keberadaan istri demikian pula istri membutuhkan keberadaan suami.

Pakaian pula yang menjadi pelindung  bagi tubuh. Pakaian juga dapat menutupi kekurangan yang ada dalam tubuh kita.

Maka seperti itu pulalah fungsi pasangan hidup. Sebagai pelindung yang memberi rasa tenang pada pasangannya, juga sebagai penutup atas kekurangan yang ada pada pasangannya.

Karena itu, tentunya sebagai masyarakat yang juga hidup dalam norma kesopanan, sepertinya memang kurang etis jika seorang suami atau istri, secara gamblang menceritakan kekurangan pasangan hidupnya di ruang publik, termasuk di media sosial.  

Sumber: Freepik.com
Sumber: Freepik.com

Meskipun katakanlah, suami atau istri menerima saja pasangannya mengumbar sifat buruk suami atau istri di media sosial, namun seperti kita tahu media sosial ibarat pisau bermata dua yang bisa jadi justru memberi dampak negatif.

Salah satu bahaya laten yang tak disadari dari mengunggah kebiasaan atau sifat buruk pasang di media sosial, adalah hujatan dari dunia maya kepada pasangan yang dinilai memiliki sifat buruk.

Jikalau pasangan memang punya kekurangan, tentu akan lebih baik dibicarakan langsung agar bisa segera didapatkan solusi atau bagaimana cara menghilangkan kebiasaan buruk itu, tanpa harus dibumbui dengan cerita ke media sosial.

Di sisi lain, kehidupan rumah tangga sepasang suami istri memang semestinya bertahan hingga akhir kehidupan salah satunya. Namun lika-liku perjalanan biduk rumah tangga tentu tak sama pada setiap manusia, demikian pula dengan kisah akhirnya.

Ada yang berhasil melalui perjalanan itu hingga terpisahkan oleh maut. Namun ada pula yang karena satu atau banyak hal, harus menerima kenyataan kandas dalam perjalanan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun