Mohon tunggu...
Hadi Saksono
Hadi Saksono Mohon Tunggu... Jurnalis - AADC (Apa Aja Dijadikan Coretan)

Vox Populi Vox Dangdut

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Buah Simalakama Jurnalisme Mainstream di Era Digital

5 Agustus 2023   09:34 Diperbarui: 10 Agustus 2023   12:49 359
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Adapun nama kontak Ria Ricis tersebut diduga merupakan nama samaran di daftar buku kontak ponsel tersangka yang diamankan. Sehingga jelaslah Ria Ricis yang dimaksud di sini bukanlah Ria Ricis yang selebritis.

Memang tidak ada definisi khusus apa itu clickbait. Akan tetapi, Ankesh Anand dalam tulisannya We Used Neural Networks to Detect Clickbait menyebut clickbait sebagai istilah yang digunakan pada judul berita, untuk 'menggoda' pembaca.

Ada pula yang mendefinisikan clickbait sebagai istilah bersifat peyoratif, menjadi konten yang ditujukan untuk menghasilkan pendapatan dari setiap suara klik (yang menggambarkan orang menekan tombol pada gawai) oleh pembaca berita.

Dalam pemaknaan ini, berita clickbait menggunakan tulisan tajuk yang sensasional atau foto berita yang menarik rasa penasaran pembaca untuk mengetahui lebih jauh apa isi berita yang disajikan.

Karena itu, Abhijnan Chakrabotty dalam tulisannya Stop Clickbait: Detecting and Preventing Clickbaits in Online News Media, mengatakan berita clickbait memanfaatkan sisi kognitif manusia, yang disebut curiosity gap, alias keingintahuan (yang besar) terhadap sebuah informasi.

Dalam jagad pemberitaan masa kini, upaya memaksimalkan jumlah keterbacaan tiap artikel berita, menjadi situasi yang dihadapi, termasuk oleh media mainstream wabil khususon media digital. Semain banyak yang membaca sebuah artikel, semakin menggelembung pula pageview sebuah media.

Kondisi ini pun kerap diasosiasikan dengan peluang untuk mendapatkan pengiklan. Apalagi sistem iklan yang berkembang saat ini sudah merambah pada layanan AdSense, dimana penerbit berita bisa memperoleh pendapatan dari setiap pembaca yang melihat iklan di berita.

Lantas, apakah salah jika media mainstream saat ini ikut 'berenang' dalam arus pemberitaan berbasis clickbait atau adsense? Kalau pertanyaannya pilihan jawabannya salah atau tidak salah, maka tentu jawabannya adalah tidak salah.

Sepanjang judul dan isi berita tidak melanggar etika maupun hukum, tentu sah saja jika media menampilkan berita yang berbasis clickbait.

Seperti dalam kasus berita dengan judul yang menyebut nama Ria Ricis yang saya sebutkan di atas. Tidak ada yang salah dengan berita tersebut. Karena ditulis pun berdasarkan fakta:

  • Ada penangkapan pengguna narkoba;
  • Pengguna narkoba mendapatkan barang bukti dari pemasok;
  • Pemasok tersebut diduga adalah orang dengan nama kontak Ria Ricis di ponsel sang pengguna sabu.

"Persaingan antar media online sekarang keras, Hadi. Sekarang grup media ini lagi ngejar posisi media online yang paling banyak dibaca, yang posisinya sekarang diduduki grup media sebelah," ujar salah seorang kawan saya yang menjabat sebagai redaktur pelaksana di sebuah media online.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun