Namun seiring kian berkurangnya lkekuatan rezim Orba di era 90-an, Slank dan beberapa musisi lainnya mulai menjadi kalangan yang kerap tampi dengan lirik-lirik yang mengkritisi pemerintahan.
Jeremy Wallach (Modern Noise, Fluid Genres: Popular Music in Indonesia 1971-2001) menyebut sejumlah seniman musik yang cenderung kontra dengan Orba, seperti Iwan Fals, Rhoma Irama, Harry Roesli, hingga Slank.
Di ujung kekuasaan Orba, Slank pun turut dalam arus gelombang protes masyarakat terhadap penguasa, dengan merilis album Mata Hati Reformasi. Sejumlah lagu-lagu dengan lirik mengkritisi kebijakan pemerintah pun dimasukkan dalam album ke-8 Slank ini.
Menariknya, di album Mata Hati Reformasi, ada satu lagu yang juga berkaitan dengan polisi, yakni Bela Diri. Liriknya sebagai berikut:
Ah ah
Ahoh
Ah oh
Ah oh
Nyawa orang kini udah gak ada harganya
Crime di sini sudah semakin tinggi
Apa perlu Indonesia kaya di Texas?
Orang bebas beli pistol buat jaga diri?
Polisi datang terlambat
Daripada dibunuh, untuk bela diri
Mending tembak duluan
Daripada dibunuh, untuk bela diri
Mending kamu kutembak
Dor, dor, dor, mampuslah kau
Dor, dor, dor, mampuslah kau
Dor, dor, dor, mampuslah kau
Dor, dor, dor, mampus elu
Dor, dor, dor, mampuslah kau
Dor!
Mampus lo, mampus, mampus
Anjing
Bisa ditafsirkan, pesan dalam lirik lagu ini adalah perlunya membawa senjata untuk perlindungan diri dari tindak kejahatan. Karena polisi tidak bisa diandalkan untuk melindungi akibat datangnya selalu terlambat.
Karena itu,lagu Polisi Yang Baik Hati merupakan antitesis dari lagu Bela Diri. Bisa jadi.