Apalagi dengan saat ini Anies Baswedan -- sebagai gubernur DKI yang mewariskan JIS -- maju menjadi salah satu bakal calon presiden pada Pemilihan Presiden 2024 mendatang, sorotan dan seretan politis pun masih akan muncul.
Dan yang menjabat ketua umum PSSI adalah Erick Thohir, sosok yang juga 'seksi' untuk dilamar salah satu bacapres untuk mendampingi dalam Pilpres 2024 mendatang. Opini publik pun menilai apa yang dilakukan Erick di persepakbolaan Indonesia akan menjadi salah satu 'portofolio'nya untuk menjadi kandidat cawapres.
Tetapi terlepas dari soal politisasi itu, tentu bukan kali ini saja JIS dinyatakan tidak sesuai standar FIFA. Salah satunya adalah pada saat menjelang pertandingan Indonesia vs Curacao, yang akhirnya dipindahkan dari JIS ke Stadion Gelora Bandung Lautan Api dan Stadion Pakansari.
Hanya saja, saat itu, cenderung tidak ada tindak lanjut atas pernyataan tidak sesuainya kondisi JIS dengan standar FIFA. Yang ada - seperti saya tuliskan di atas - malah pernyataan inkonsisten sekjen PSSI di kemudian hari, yang berbalik menyatakan JIS sudah sesuai standar FIFA. Dan saat ini, JIS kembali dinyatakan tidak sesuai standar FIFA.
Saya bingung. Anda juga mungkin bingung.
Mau bingung, tapi ini Indonesia. You know what i mean lahh...
Nah, kalaupun pemerintah dan PSSI saat ini benar-benar ingin memperbaiki sarana dan prasarsana yang ada di JIS, dalam konteks pelaksanan Piala Dunia U-17 pada November - Â Desember mendatang, tentunya patut kita apresiasi langkah tersebut.
Semoga dengan perbaikan tersebut, tim inspeksi FIFA yang nantinya akan datang untuk memeriksa kesiapan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-17 2023 menilai kita benar-benar siap sebagai tuan rumah, dan stadion-stadion yang akan digunakan sebagai tempat pertandingan sesuai dengan standar FIFA.
Dan kalaupun FIFA akhirnya memutuskan - dengan pertimbangan tertentu - Stadion Utama GBK harus menjadi salah satu venue Piala Dunia U-17, maka tentunya seluruh pihak terkait harus berbesar hati sekaligus bersiap memindahkan lokasi konser Coldplay, tentunya dengan segala konsekuensinya.
Mengapa demikian? Ya karena stadion memang harus diprioritaskan sesuai fungsi utamanya, yakni sebagai sarana olah raga. Supaya jangan lagi ada plesetan GBK Gelora Buat Konser, seperti yang terjadi jelang pertandingan Persija vs Persib pada laga lanjutan Liga 1 musim lalu.