Mohon tunggu...
Hadi Saksono
Hadi Saksono Mohon Tunggu... Jurnalis - AADC (Apa Aja Dijadikan Coretan)

Vox Populi Vox Dangdut

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Jakarta International Stadium, Piala Dunia U-17, dan Inkonsistensi

5 Juli 2023   06:35 Diperbarui: 5 Juli 2023   07:08 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hingga saat ini, memang belum ada kepastian, apakah memang konser Coldplay akan tetap digelar di GBK dan JIS menjadi venue Piala Dunia U-17 ataupun sebaliknya. Erick Thohir dalam sebuah kesempatan menyatakan masih akan berunding dengan pihak terkait untuk mencari win-win solutions atas "bentrok" jadwal ini.

Tak hanya Erick Thohir, Presiden Jokowi pun memberi perhatian khusus pada penyelenggaraan konser Coldplay dan Piala Dunia U-17 yang bersamaan.

"Ya, nanti kan dicarikan solusi. Stadion kita kan bukan hanya GBK. Yang lain kan ada. Ada JIS kan ada," ujar Jokowi.

Tak hanya JIS, Jokowi juga menyebut Stadion Manahan Solo, Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya, serta Stadion Si Jalak Harupat Bandung juga telah siap menjadi alternatif penyelenggaraan Piala Dunia U-17 untuk menggantikan Stadiun Utama GBK.  

Maklum saja, meski konser Coldplay di Indonesia hanya diselenggarakan pada 15 November 2023 alias hanya satu hari, namun pihak penyelenggara konser band asal Inggris ini sudah menyewa Stadion Utama GBK untuk dua pekan.

Nah, meskipun Jokowi menyebut tak hanya JIS yang bisa menggantikan Stadion GBK sebagai alternatif venue Piala Dunia U-17. Namun wajar jika JIS-lah yang ramai dibicarakan publik saat ini.

Foto: Dokumentasi pribadi
Foto: Dokumentasi pribadi
Selain karena lokasinya di Jakarta yang notabene satu provinsi dengan Stadion GBK, saya mengistilahkan JIS ini sebagai 'stadion politik'.

Ya, JIS dan segala perkembangannya seolah selalu menjadi objek sorotan kubu "cebong dan kampret", kelompok yang terpolarisasi sejak Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 dan berlanjut pada Pemilihan Presiden 2019.  

Setiap permasalahan yang berkaitan dengan JIS muncul ke permukaan, maka ramai pulalah 'pertarungan' cebong versus kampret itu, khusunya di media sosial.

Tak hanya di media sosial, pertarungan antara dua kubu itu juga pernah saya saksikan dalam sebuah dialog di televisi, yang membahas sulitnya akses dari dan menuju JIS saat Konser Akbar 30 Tahun Dewa 19 Berkarir.

Ketika narasumber pengkritik JIS mengatakan seharusnya akses keluar masuk kawasan JIS tidak menyulitkan penonton yang hadir, narasumber dari partai pendukung Anies Baswedan dalam Pilgub DKI 2017 dengan santai menjawab "Yang penting kan tidak ada yang meninggal dunia setelah menyaksikan konser Dewa 19, " dan saya pun menafsirkan pernyataan ini mengacu pada Tragedi Kanjuruhan, dimana kondisi infrastruktur stadion yang buruk juga ikut andil terhadap banyaknya korban jiwa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun