Bagi pria yang juga menteri BUMN ini, kedua event dengan jadwal bersamaan tersebut sama-sama penting bagi Indonesia, karena akan menjadi sorotan dunia internasional, meski dalam sisi yang berbeda. Sehingga keputusan untuk mengutamakan Piala Dunia U-17 atau konser Coldplay menjadi bagaikan buah simalakama.
"Jadi saya tidak bisa menyatakan apakah Coldplay itu mundur atau tetap. Pasti itu yang harus kami carikan solusi. Kami duduk bersama (dengan pihak-pihak terkait) untuk mencari solusi," kata Erick.
Namun Erick berharap ketika ada FIFA Match Day, lapangan utama untuk tim nasional harus "bersih".
Nah, ketika nanti tim inspeksi FIFA datang ke Indonesia untuk mengecek kesiapan stadion dan infrastruktur pendukung untuk penyelenggaraan Piala Dunia U-17, mungkin seyogianya pengurus PSSI serta pihak-pihak yang terkait, memberitahu bahwa akan diselenggarakan konser Coldplay pada tanggal 15 November 2023 mendatang.
Dengan adanya pemberitahuan tersebut, mungkin saja akan ada win win solutions, agar penyelenggaraan Piala Dunia U-17 dan konser Coldplay bisa diselenggarakaan sesuai jadwal yang sudah ditentukan.
Akan tetapi, jika memang FIFA kelak memutuskan Stadion Utama GBK menjadi salah satu venue untuk pelaksanaan pertandingan Piala Dunia U-17, maka tentulah harus dilakukan "duduk bersama" antara FIFA, PSSI, dan penyelenggara konser Coldplay, agar bisa menghasilkan keputusan yang terbaik.
Adapun FIFA sendiri sebenarnya bukan organisasi yang kaku soal penggunaan stadion.
Dalam dokumen resmi Football Stadiums: Technical Recommendations dan Requirements, disebutkan "Stadion sepak bola dapat digunakan untuk acara hiburan, seperti konser, festival, aksi teater, dan acara lainnya."
Bisa kita lihat seperti di Stadion Wembley di London, Inggris, yang kerap digunakan sebagai venue kegiatan non sepak bola, seperti pertandingan tinju hingga konser musik. Bahkan salah satu konser musik grup band legendaris Queen yang paling memorable adalah konser akbar di Stadion Wembley tahun 1986.
Di dalam negeri, grup legendaris Dewa 19 juga menggunakan Jakarta International Stadium sebagai lokasi pagelaran konser akbar 20 tahun kiprah mereka di kancah musik Indonesia.
Pada dokumen yang disebutkan di atas, FIFA pun menganjurkan stadion untuk bisa mengadakan acara olah raga lain (di luar sepak bola) dan juga acara hiburan yang bertujuan untuk mendapatkan pemasukan yang akan membiayai operasional stadion tersebut.