Apalagi, Jokowi adalah orang Suku Jawa yang sangat kuat ewuh-pakewuh-nya.
Terlebih, Megawati adalah ketua umum partai yang belum tergantikan, khususnya jika dihitung dari sejak tumbangnya Orde Baru. Di saat partai lain sudah bergonta-ganti pimpinan partai, PDIP tetap dipimpin oleh Megawati Soekarnoputri.
Budaya tegak lurus kepada pimpinan di PDIP juga menjadi salah satu kunci kesolidan partai ini. Dan ketokohan Megawati serta pakewuh dari kadernyalah, yang menjaga PDIP tetap solid dan nyaris tanpa perpecahan. PDIP hingga saat ini tidak memiliki sempalan partai baru yang didirikan mantan anggotanya dan eksis di panggung teratas politik Tanah Air. Â Â Â
Dari segi karakter, Megawati tentu sadar ia tidak seperti ayahnya yang suka beradu intelektualitas. Megawati cenderung menghindari forum-forum yang mengedepankan hal itu.
Ia memang sesekali berbicara tentang Wong Cilik, namun nyaris tak pernah menolak atau sekedar mengkritisi kebijakan-kebijakan Jokowi yang merugikan Marhaenis atau Wong Cilik yang diklaim sebagai massa PDIP. Seperti ketika Jokowi menaikkan harga bahan bakar minyak.
Mega juga tidak pernah membicarakan ketimpangan sosial, bahkan perlawanan terhadap kapitalisme pun cenderung dihindari. Alih-alih memasuki ranah intelektualitas, Megawati tahu betul dan pasti memanfaatkan loyalitas para kader PDIP terhadap dirinya.
Hal itu sudah berulang kali ditegaskan oleh Megawati, termasuk dalam pidato politiknya pada HUT PDIP 10 Januari 2023 lalu. Ia mengatakan kader yang tak taat aturan partai dipecat saja. Pun demikian dengan wewenang menentukan capres 2024 ada pada dirinya.
Karena itu, masalah terbesar dalam PDIP adalah ketika Megawati mengidentikkan dirinya sebagai PDIP itu sendiri. Dengan kata lain PDIP adalah Megawati, dan Megawati adalah PDIP. Jadi, Â saat ini sulitlah dibayangkan bagaimana jika kelak PDIP ditinggalkan oleh Megawati.
Bayangan saya, mungkin saja akan timbul perpecahan. Dan pihak-pihak yang mengklaim 'paling PDIP' akan saling unjuk kekuatan politik dan hukum, seperti kisah masa lalu di beberapa partai lain.
Apapun itu, selamat ulang tahun Bu Mega. Semoga sehat dan bahagia selalu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H