Mohon tunggu...
Hadi Saksono
Hadi Saksono Mohon Tunggu... Jurnalis - AADC (Apa Aja Dijadikan Coretan)

Vox Populi Vox Dangdut

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Di Sini Protes, di Sana Protes

14 Desember 2022   12:46 Diperbarui: 14 Desember 2022   13:07 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tangkapan layar IG @pengamatsepakbola

Buntut dari keputusan dalam pertandingan yang meloloskan Argentina ke semifinal itu, Lahoz pun harus mengucapkan selamat tinggal pada Piala Dunia Qatar 2022.

Pada pertandingan perempat final lainnya, gelandang Portugal Bruno Fernandes heran dengan keputusan FIFA menempatkan wasit asal Argentina, Facundo Tello saat dikalahkan Maroko pada laga perempat final Piala Dunia 2022.

Pemain Portugal pun menilai seharusnya mereka mendapat hadian penalti di laga melawan Maroko. Nyatanya, Tello juga akan bebas tugas di semifinal seperti Matheu Lahoz.

Kembali lagi ke Indonesia, usai hiatus dan evaluasi kompetisi sepakbola pasca Tragedi Kanjuruhan Oktober lalu, nyatanya keputusan kontroversial wasit masih juga terjadi.

Tak hanya di laga Persebaya vs Persik, pertandingan Borneo FC melawan PSS Sleman pada 12 Desember 2022 di Stadion Jatidiri, wasit Gedion F Dapaherang menganulir gol penyerang Borneo FC Matheus Pato, setelah hakim garis mengangkat bendera tanda pemain asal Brasil itu berada di posisi offside.

Tangkapan layar IG @pengamatsepakbola
Tangkapan layar IG @pengamatsepakbola
Namun tayangan pengamatan dari akun instagram @pengamatsepakbola menunjukkan Pato dalam posisi on side saat bola diumpan kepadanya.

Jika berbicara soal perwasitan, nampaknya masih belum disentuh dalam transformasi sepak bola Indonesia yang didengung-dengungkan usai pertemuan Presiden Joko Widodo dengan Presiden FIFA Gianni Infantino, pada Oktober lalu.

Padahal, reformasi perwasitan menjadi salah satu poin krusial, untuk menjamin pertandingan bisa berjalan sesuai dengan koridor yang berlaku, serta meminimalisasi potensi kontroversi dalam pelaksanaan pertandingan kompetisi sepak bola.

Dalam hal ini saya setuju dengan Azrul Ananda. PSSI sangat dinanti langkah dan terobosannya dalam reformasi perwasitan. Jangan sampai kacaunya kinerja wasit menjadi bom waktu, yang bisa meledak dan menghancurkan (kembali) persepakbolaan kita.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun