"Tau deh dari mana, pokoknya makan dulu baru habis itu terserah mau ngapain. Lagian kan kita belum sarapan juga,"
Fajar pun membuka Whatsapp dari temannya yang memberi tahu nama warung Toge Goreng langganan rekan-rekan Fajar jika sedang ke Bogor.
"Oke coba aku ketik di Google Maps 'Toge Goreng Pak Abung' ya," ujar Dini. Sejurus kemudian petunjuk arah pun muncul. Fajar pun mengarahkan kendaraan sesuai petunjuk itu.
Toge Goreng Pak Abung sendiri terletak di sebuah rest area kuliner di tepi Jalan Raya Cihideung, Kecamatan Cijeruk. Jaraknya yang mencapai 12 kilometer dari ujung Jalan Tol Jagorawi di Kota Bogor sepertinya tak menyurutkan hasrat membunuh rasa penasaran dua sejoli soal Toge Goreng, yang menurut rekan-rekan mereka merupakan salah satu kuliner yang harus dicoba jika berkunjung ke Bogor.
Itu karena Toge Goreng sendiri merupakan makanan khas dari Bogor yang tidak ditemukan di daerah lain. Berbeda dengan Doclang, misalnya, yang bisa ditemukan juga di Cirebon dengan versi yang berbeda, karena Doclang Bogor menggunakan bumbu kacang yang kental seperti Kupat Tahu Bandung.
"Kan kita mau jadi orang Bogor, jadi ya harus adaptasi dong sama kuliner khas Bogor," kata Fajar melempar kelakar pada sang kekasih.
Perjalanan selama 30 menit dari ujung Tol Jagorawi pun terhenti di lahan parkir luas tempat peristirahatan yang berisi sekitar 10 warung makan. Di situ terdapat warung Soto Mie, Bakso, Es Kelapa Muda, dan lain-lain. Namun warung Toge Goreng Pak Abung terlihat mencolok, karena lokasinya yang berada di paling ujung sebelah selatan.
Dan yang menjadikan unik, warung ini tidak menggunakan meja makan layaknya sebuah warung makan, namun menggunakan gazebo untuk pengunjung menikmati Toge Goreng. Mungkin itulah yang mejadikannya berbeda dengan warung Toge Goreng lainnya di Bogor, sehingga banyak yang sengaja singgah di sini, meski jaraknya lumayan jauh dari pusat kota.
Namun nyatanya pagi itu di samping mobil yang dikendarai Fajar dan Dini telah berjajar 4 mobil yang seluruhnya berplat nomor huruf B. Dan mereka pun memperhatikan penumpang keempat mobil tersebut semuanya ingin menikmati toge goreng ketimbang kuliner lainnya yang ada di lokasi yang sama.
"Bang, beli dua, makan di sini ya," ujar Dini pada sang penjual.
Tangan sang penjual pun langsung beraksi mmasukkan masing-masing satu centong penuh tauge ke dalam dua piring secara bergantian, dan dilanjut dengan memasukkan mie kuning kemudian meniriskan air yang sempat terbawa saat menyendok tauge.