Usai PSSI mengelar rapat executive commitee (exco) pada 28 Oktober kemarin malam, Ketua Umum PSSI Mochammad Iriawan mengatakan, PSSI akan menggelar kongres luar biasa (KLB) secepatnya, sesuai tahapan aturan dalam organisasi.
Adapun digelarnya KLB PSSI, juga menjadi salah satu rekomendasi Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan. TGIPF meminta PSSI segera mengadakan KLB untuk memilih kepengurusan baru.
Pernyataan Iriawan soal percepatan KLB, menunjukkan sikap sedikit melunak organisasi yang dipimpinnya soal rekomendasi digelarnya KLB tersebut. Sebelumnya, Anggota Exco PSSI Ahmad Riyadh pada 20 Oktober 2022 seperti dikutip Antara mengatakan, keputusan (soal KLB) tetap ada di aturan, yakni Statuta PSSI. Dan PSSI hanya akan menggelar KLB jika anggota PSSI meninta digelarnya KLB sesui dengan statuta.
Dalam pernyataannya yang disiarkan oleh kanal PSSI TV, mantan kapolda Jawa Barat ini mengatakan, meskipun dalam Pasal 34 ayat 2 statuta PSSI disebutkan bahwa KLB dapat dilaksanakan apabila sekurang-kurangnya 2/3 delegasi (voter) yang mewakili anggota PSSI mengajukan permintaan secara tertulis, namun kali ini Exco PSSI memutuskan mempercepat KLB pemilihan dengan memperhatikan surat yang dikirim oleh dua anggotanya.
Hal itu dikarenakan Exco PSSI tidak ingin terjadi perpecahan di antara para anggotanya, dan karena Exco PSSI adalah mandataris yang dipilih oleh delegasi (voter) yang mewakili anggota PSSI.
Pria yang akrab disapa Iwan Bule ini menegaskan, keputusan percepatan KLB ini dharapkan dapat menjadi pertimbangan sekaligus memberi kepastian kapan kembali bergulirnya kompetisi Liga 1, Liga 2, dan Liga 3, yang berhenti pasca Tragedi Kanjuruhan. Iriawan mengatakan, Liga 1 hingga Liga 3 selama ini menjadi marwah dan nafas bagi sepak bola di Tanah Air.
Adapun dua klub yang disebut Iriawan telah mengirim surat, dan menjadi pertimbangan untuk percepatan KLB PSSI, yakni Persebaya Surabaya dan Persis Solo.
Surat tersebut dikirimkan oleh Persebaya dan Persis, sebagai salah satu hasil dari pertemuan yang digelar oleh manajemen Persebaya termasuk pemilik mayoritas saham Azrul Ananda, bersama manajemen Persis Solo temasuk Direktur Utama Persis Kaesang Pangarep, di Solo pada 24 Oktober 2022. Selain mengajukan surat kepada PSSI, pertemuan manajemen dua klub yang termasuk dalam pendiri PSSI tersebut juga mengajukan surat kepada PT Liga Indonesia Baru (LIB), agar segera membahas kepastian lanjutan kompetisi Liga Indonesia.
"Kami merasa diselenggarakannya RUPS PT LIB adalah justru yang paling urgent saat ini. Karena klub-klub semua harus mau duduk bersama membahas kepastian liga. Semoga klub-klub lain bisa melakukan hal yang sama supaya RUPS LB bisa terselenggara segera."