Mendiang Rinto Harahap sendiri saat peluncuran album The Masterpiece of Rinto Harahap with Tohpati di Jakarta pada 2010 lalu menegaskan, dirinya keberatan dengan cap lagu cengeng yang disematkan pada karya-karyanya. Menurut pencipta lagu Gelas-gelas Kaca ini, lagunya bukanlah cengeng, melainkan lebih berkesan sedih.Â
Akan tetapi, setelah gema pelarangan musik cengeng mereda, lagu-lagu sedih dan mendayu, terutama soal percintaan, kembali mewarnai jagad musik Indonesia.
Hingga pada puncaknya, penyanyi cilik Farrel Prayoga menyanyikan lagu Ojo Dibandingke, langsung di Istana Negara di hadapan para pimpinan negeri ini. Lagu ciptaan Abah Lala itu didendangkan Farrel pada Upacara HUT RI ke-77, pada 17 Agustus 2022.
Kurang cengeng apa lagu ini? Ojo Dibandingke menggambarkan tentang perasaan seseorang yang tak ingin-dibandingkan dengan orang lain oleh pujaan hatinya, karena dirinya pasti jauh beda dengan sosok yang dibandingkan itu.
Jelas bedo yen dibandingke (jelas beda jika dibandingkan)
Ora ono sing tak pamerke (tak ada yang ku (bisa) pamerkan)
Aku ra iso yen kon gawe-gawe (aku tak bisa jika disuruh berdusta)
Jujur, sak onone ((aku) jujur apa adanya)
Lagu ini tetaplah menggambarkan kesenduan hati, meskipun dibalut dengan irama dangdut koplo yang menghentak.
Demikianlah salah satu episode dunia hiburan musik Indonesia. Lagu-lagu cengeng sempat dilarang beredar pada tahun 1988 oleh Harmoko yang notabene perpanjangan tangan istana kepresidenan, akan tetapi 34 tahun kemudian lagu cengeng jugalah yang diperdengarkan di istana kepresidenan pada sebuah momen sakral.
Â