Apalagi, baru dua tim 'besar' Serie-A yang dihadapi Juventus musim ini, yakni Fiorentina dan AS Roma. Hasil akhir pertandingan melawan kedua tim tersebut pun sama-sama imbang 1-1. Dan nyaris sama di setiap pertandingan tersebut Juventus pun terlihat kepayahan menghadapi lawannya.
Penyakit terlambat panas saat bertanding juga kambuh kala Juventus bermain di babak penyisihan grup Liga Champions. Pada matchday pertama pekan lalu, Juventus bahkan diolok-olok netizen "Jauh-jauh ke Paris cuma untuk latihan tanding" karena di babak pertama langsung dihajar oleh brace Kylian Mbappe, sebelum Weston McKennie memperkecil skor di babak ke-2.
Pekan ini, Juventus akan memainkan laga kedua Grup H Liga Champions menghadapi SL Benfica, klub yang juga pernah diperkuat Angel Di Maria. Jikalau laga ini menyajikan permainan yang monoton dengan hasil akhir kurang memuaskan, tentunya para penggemar Juventus masih harus memperpanjang dan memperbanyak stok sabar.
Sementara saat ini Allegri masih bisa berkilah permainan Juventus masih belum bisa maksimal, karena cederanya pemain kunci seperti Federico Chiesa dan Paul Pogba yang diharapkan bisa menjadi pembeda jika mereka turun lapangan.
Para fans Juventus tak mengerti mengapa Allegri yang telah menjadikan Juventus di sepanjang musim lalu nirgelar masih juga dipertahankan sebagai juru taktik. Manajemen mungkin tak mau ambil resiko kompensasi jika Allegri diputus kontrak sebelum berakhir pada 2025 mendatang.
Tapi jika Allegri dan para pemain Juventus tetap betah dengan zona nyaman bermain sepakbola pragmatis---yang penting berupaya jangan sampai kalah--seperti saat ini, siap -siap saja untuk ucapkan selamat tinggal pada zona Eropa di klasemen Serie A.
Saya sempat berfikir selintas, apakah mungkin pendukung Juventus di Italia akan berunjuk rasa besar-besaran di markas klub dengan tuntutan utama #allegriout dan berhasil memaksa Allegri lengser dari jabatannya? Berkaca pada apa yang dilakukan oleh pendukung Persib Bandung saat masih Persib masih ditukangi Robert Rene Alberts pada musim ini.
Nyatanya gelombang protes mampu pula berdampak pada kesediaan pelatih asal Belanda itu untuk mundur dari posisi pelatih kepala. Dan usai Abah Robert Mundur, perlahan Persib mulai mencari jalan kemenangannya usai Luis Milla tiba.
Ah, tapi lain Bandung lain pula Turin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H