Mohon tunggu...
Cak Bro Cak Bro
Cak Bro Cak Bro Mohon Tunggu... Administrasi - Bagian dari Butiran debu Di Bumi pertiwi

Menumpahkan barisan Kata yang muncul di Pikiran

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kopiku

29 September 2022   19:48 Diperbarui: 29 September 2022   19:50 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ku seruput kopi pagiku,
Yang menemani setiap waktu.
Setiap pagi selalu kutuang,
Rasa kantuk pun jadi hilang.


Tak pernah tahu batas minuman,
Ku minum tanpa batas ukuran.
Memang bahaya bagi kesehatan.
Banyak cangkir ku teguk seharian.


Di jaman modern terkini,
Begitu banyak cafe sediakan kopi.
Banyak ragam para barista beraksi,
tampilkan kreasi hasil racikkan kopi.


Tapi ada yang kusesalkan,
Mereka bangga dengan racikan,
Ragam jenis kopi dari negeri luar sana,
Kemana kopi kita?


Berbuih argumen mereka bercerita,
Jenis kopi kita terbatas fungsi dan rasa.
Dengan ragam alasan sebagai kendala,
Karena kurang rasa dan beraroma.


Kuseruput kopi dengan bangga,
bungkus kopi kubawa kemana saja.
Kalau pun harus menginap diluar kota,
Kalau pun menginap di hotel mewah,
Tetap kuminum dengan kopi yang kubawa.


Harga kopiku pastilah murah,
Soal rasanya jangan ditanya.
Padahal semula mereka memujinya,
Tapi tertawa saat lihat mereknya.


Aku ini cuma peminum kopi,
Sejak kecil sudah menyukai.
Tapi aku bukan penikmat kopi,
Dari racikan kopi luar negeri.


Kuseruput kopiku lagi,
Sambil bersedih hati.
Terbayang wajah petani kopi,
Mereka hanya bisa gigit jari.


Begitu banyak penikmat dan cafe kopi,
Tapi kehidupan petani sederhana sekali.
Pundi-pundi ada dikantong pengusaha kopi,
hasil impor beragam kopi dari luar negeri.


@CakbroDanKopiSachet, Bekasi, 280922

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun