Pendengung
Buzzer,
Pendengung.
Laksana nyamuk,
Bukan lantaran gigitan.
Tapi pengganggu suara,
Waktu tidur kita.
Laksana tawon,
Karena suara dari
Sekumpulan.
Lebih berbahaya,
Tertangkap dalam pikiran,
Dan pasti akan kita hindari.
Dengungan,
Nyamuk dan tawon,
Cuma suara.
Tapi dengungan
Dari ratusan kata,
Akan kacau pikiran kita.
Buzzer, Awal mula
Digunakan perusahaan,
Bagian dari metode iklan.
Sampaikan yang diinginkan,
Kata/gambar berulang-ulang.
Kata atau gambar
Berulang-ulang,
Selalu terlintas
Di depan mata.
Tanpa sadar,
Tertanam
dalam pikiran.
Tertanam
dalam pikiran,
terus menerus.
Akan menjadi pilihan,
Sebagai keyakinan.
Dari pilihan menjadi harus.
Akan menjadi pilihan,
Sebagai keyakinan,
Dalam suatu pilihan.
Kadang logika pun,
Tak lagi jadi sandaran.
Tujuan gunakan buzzer,
Untuk dengungkan sesuatu,
Terus berulang selalu.
Kepada sesiapa yang dituju,
Agar akui dan ikuti selalu,
Yang diyakini untuk setuju.
Di era kita terkini,
Informasi adalah alat uji.
Lempar berbagai opini,
Agar yang dituju meyakini.
Tak perlu lagi basa-basi,
Untuk lempar hasil diskusi.
Tak perlu lagi basa-basi,
Untuk lempar hasil diskusi.
Seolah mencari
kebenaran sejati,
Tak sadar pikiran sudah diisi,
Dari dengungan suatu opini.
Orang gunakan buzzer saat ini,
Untuk dengungkan opini.
Secara terus berulang selalu.
Kepada sesiapa yang dituju,
Agar akui dan ikuti selalu,
Kita yakini untuk setuju.
Bekasi, 180922
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H