Pendahuluan
Demi mematahkan idiom dari sebuah lagu kesukaan masyarakat dahulu "Jangan seperti bang Toyib, sudah 3 tahun tidak pulang-pulang...", maka pemerintah membuat gebrakan atas kungkungan pandemi Covid-19 yang cukup lama mendera negeri ini.Â
Roda gerak pemerintah dan berbagai organisasi serta aktivitas masyarakat dari berbagai aspek kehidupan terhenti-sendat seketika, membuat kita semua terbelenggu dalam ketidakpastian. Belum lagi adanya para "pendulang-kesempatan"yang mencoba tebar-jala perangkap atas kesempatan yang tak terbilang keuntungan di atas penderitaan kita.
Kebimbangan dan kesimpang-kurang tegasan pemimpin bukanlah hal yang baik dalam beraktivitas atas gerak roda pemerintahan dan ekonomi kita.Â
Hal tersebut karena adanya berbagai tumpukkan isu yang berkalang-kabut demi suatu kepentingan baik dai sisi internal (ekonomi, politik, sosal, budaya dan hankam) maupun eksternal (pesaing atau musuh negara) coba me-maintain negeri agar selalu terjerembab untuk tidak boleh bangkit lagi.
Bergerak Bersama Untuk Bangkit Dari Keterpurukkan
Saya selaku pemerhati sosial masyarakat dan sebagai rakyat jelata merasa masygul dan takjub atas kesadaran yang dimiliki para pemimpin negeri ini untuk mencoba duduk dan bangkit bersama.Â
Tak perlu lagi menunggu laporan kapan bisa menjadi "clear" untuk tentukan sampai kapan kita bisa bangkit karena pastinya akan selalu tercantum berbagai persyaratan untuk menghalangi. Learning by Doing dengan selalu mengevaluasi secara berkala dan kontinyu atas kebijakan trail and error  pasti kita acungi dan cermati sebagai dasar pijakan, karena dengan itu semua dapat memathkan segala asumsi yang ada.
Laporan dari bidang kesehatan misalnya, pastinya akan meminta penundaan waktu karena masih ada pandemi edisi baru dengan berbagai nama alias dari versi baru, itu segera dicampakkan oleh pengambil keputusan. Demikian juga dengan laporan bidang ekonomi, walau kita mampu bertahan dengan beragam kebijakan, namun masih sulit untuk berlari kencang dengan hambatan kondisi yang ada.
Situasi politik pun menjadi tak menentu, karena lawan politik pasti selalu mencari celah kesempatan saat salah bertindak dengan berbagai konsekuensi. Hembusan dan ragam isu yang tak berkesudahan dari berbagai aspek juga menjadi kebimbangan bagi pemimpin untuk melangkah secara bijak.
Pengenduran Kebijakan Pandemi Demi Geliat Ekonomi