B. Bagaimana Caranya agar Lingkungan Kerja Kita Menjadi Nyaman ?
Begitu banyak orang-orang yang berperasaan sama dengan beragam alasan yang berbeda-beda. Semua permasalahan di atas harus bisa kita sikapi dengan bijak secara profesional. Hanya ada satu saran jitu yakni menghadapinya dan bersikap agar tidak tengelam dengan suasana yang "tidak happy" tersebut.
Timothy Bullet, Profesor Harvard University dalam bukunya " Getting Unstuck : How Dead Ends Become New Paths" menyebutkan bahwa salah satu cara melepaskan diri dari 'uncomfortable zone' adalah melakukan instropeksi diri dan bukan hanya menyalahkan lingkungan semata. Tanpa sadar kita tidak mampu melihat sisi positif dari lingkungan kerja karena daya adaptasi/menyesuaikan diri yang tidak optimal.
Sebagai contoh : kita merasa frustasi karena kurangnya support dari atasan atau bagian lainnya atau keterlambatan bagian pengadaan barang (penyediaan Alat Tulis Kantor) yang menghambat pekerjaan kita.Â
Padahal mungkin saja karena kita kurang mengupayakan pendekatan dengan baik kepada atasan kita atau bagian lainnya agar mensupport pekerjaan kita.Â
Dengan demikian, bukankah kita menjadi bagian dari masalah kita sendiri?. Rasa tidak nyaman atau happy merupakan peringatan dini atau alarm bahwa ada masalah yang harus kita perbaiki.
Hal kedua yang patut kita pertimbangkan dan sadari adalah tidak ada sistem atau pola kerja yang sempurna di dunia ini. Secanggih apapun sistem atau peralatan yang diciptakan, sedetail apapun prosedur atau pola kerja yang dibuat pasti ada kekurangan yang harus kita perbaiki.Â
Rasa tidak puas atau protes dari sekelompok orang, demo yang dilakukan masyarakat/komunitas tertentu menunjukkan ada kesalahan sistem di masyarakat yang perlu diperbaiki.
C. Berpikir Positif akan Menghasilkan Kreatifitas dan Inovasi Kerja yang Efisien
Disini ada sebuah cerita yang cukup menarik disimak. Ada seorang pegawai berstatus mahasiswa yang bekerja paruh waktu (part timer) yang bekerja di sebuah Rumah Sakit dengan tugas mengganti seprai pasien setiap hari. Dia seorang mahasiswa universitas ternama jurusan sistem komputer yang cerdas dan kreatif.Â
Mungkin pekerjaan yang dihadapinya terasa sangat membosankan yang tidak memiliki added value untuk menunjang masa depannya terkecuali hanya bekerja unutk meringankan beban kuliahnya.