Mohon tunggu...
Cak Bro Cak Bro
Cak Bro Cak Bro Mohon Tunggu... Administrasi - Bagian dari Butiran debu Di Bumi pertiwi

Menumpahkan barisan Kata yang muncul di Pikiran

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Misteri Daerah (Terpaksa) Tidak Menerapkan Protokol Kesehatan Namun Tidak Tertular Wabah Virus

29 Mei 2021   23:48 Diperbarui: 29 Mei 2021   23:55 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Baru-baru ini, ada sekelompok ilmuwan di La Jolla Institute for Immunology (LJI) menyatakan bahwa dari penelitian menunjukkan bukti adanya kemampuan sel T yang mampu melawan serangan virus corona SARS-CoV-2. Pola kerjanya sel T, tidak hanya melakukan serangan pada bagian utama virus yakni protein spike yang berperan dalam menginfeksi sel inang saat menginfeksi tubuh, tetapi juga melakukan penyerangan dari berbagai bagian terhadap virus tersebut.

Menurut studi penelitian yang dilakukan Phys (28/1/2021) bahwa sel T menyerang virus SARS-CoV-2 dari berbagai sudut, karena tubuh memiliki alat untuk mengenali varian virus SARS-CoV-2 yang berbeda. Penelitian riset lainnya berdasarkan jurnal Cell Report Medicine (27/1/2021), menjelaskan secara detail bagaimana protein pada SARS-CoV-2 dapat merangsang respons terkuat dari sel CD4+ T yang berperan sebagai penolong sistem kekebalan dan sel CD8+ T yang menjadi pembunuh terhadap virus SARS-CoV-2.

Profesor Alessandro Sette, pemimpin studi penelitian di La Jolla Institute for Immunology (LJI) bersama Instruktur penelitian Alba Grifoni, Ph.D. Sette dan Grifoni telah melakukan penelitian tentang respons kekebalan terhadap virus corona sejak awal pandemi. Ketika beberapa negara melakukan pemberian vaksin Covid-19 untuk dapat menjangkau lebih banyak ke beberapa orang, mereka justru berfokus untuk mengawasi bagaimana orang yang berbeda dalam membangun kekebalan terhadap SARS-CoV-2 dan juga mempelajari bagaimana sel T dapat memerangi berbagai varian baru virus corona.

Menurut Grifoni, bahwa sistem kekebalan tubuh pada manusia sangat fleksibel, dengan mengacak kembali materi genetik, tubuh dapat membuat sel T yang merespons sejumlah besar target, atau epitop pada patogen. Beberapa respons sel T akan lebih kuat terhadap beberapa epitop daripada yang lain. Para peneliti menyebut target yang memicu respons sel kekebalan yang kuat disebut dengan imunodominan.

Sel T tersebut dapat mengenali lusinan epitop pada virus SARS-CoV-2, dan bagian imunodominan yang dimiliki setiap orang berbeda-beda. Rata-rata setiap orang dalam penelitian ini, sel T memiliki kemampuan untuk mengenali sekitar 17 epitop sel CD8+ T dan 19 epitop sel CD4+ T. Tanggapan sistem kekebalan tubuh yang luas ini memiliki beberapa tujuan. 

Dalam studi penelitian tersebut menunjukkan bahwa sementara sistem kekebalan sering meningkatkan respons yang kuat terhadap bagian tertentu dari protein spike virus yang disebut dominan pengikat reseptor. Sebenarnya, area ini tidak begitu baik dalam mendorong respons kekebalan yang kuat dari sel T pembantu CD4+. Namun demikian, tanpa tanggapan sel CD4+ T yang kuat, orang mungkin akan lambat dalam meningkatkan jenis tanggapan kekebalan penawar yang dapat dengan cepat menghapus virus Covid-19.

Penutup

Artikel tersebut tidak bermaksud menentang kebijakan pemerintah yang sudah tepat dalam melakukan pencegahan wabah virus Covid-19 atau virus SARS-CoV-2. 

Menurut penulis, Allah Swt pemilik semesta alam telah menolong negeri ini, pemerintah memiliki keterbatasan untuk dapat melindungi masyarakat secara keseluruhan, sehingga Allah Swt Yang Maha Adil mungkin saja melindungi masyarakat tertentu ( masyarakat miskin) memiliki kekebalan tubuh tersendiri, dalam arti kemungkinan secara otomatis akan timbul Sel-T jika ada serangan wabah virus tersebut (walau belum teruji dalam penelitian kepada masyarakat miskin atau juga para gelandangan). 

Pemberian vaksin kepada masyarakat adalah pemberian virus yang dimatikan agar memunculkan sel darah putih dalam tubuh untuk mengenal dan melawan atau menaklukan jika ada virus Covid-19 menyerang tubuh, terutama memunculkan Sel-T sebagai bagian dari sel darah putih untuk membunuh virus tersebut.

Kebijakan pemerintah untuk melakukan penerapan pembatasan sosial secara bersyarat entah dengan PSBB atau lockdown berskala besar atau mikro bertujuan untuk memutus mata rantai virus karena bisa menyebar antar manusia. Penyebaran virus kini tidak hanya melalui droplet atau cairan mulut saat kita batuk atau bersin, tapi bisa pula lewat udara saat kita berhubungan (dekat) dekat sipembawa virus (sebagai vector). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun