Mohon tunggu...
Cak Bro Cak Bro
Cak Bro Cak Bro Mohon Tunggu... Administrasi - Bagian dari Butiran debu Di Bumi pertiwi

Menumpahkan barisan Kata yang muncul di Pikiran

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Pentingnya Sport Science sebagai Kunci Sukses Para Atlet Indonesia Meraih Prestasi di Kancah Internasional

16 Mei 2021   05:37 Diperbarui: 16 Mei 2021   05:44 1296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menteri Pemuda dan Olahrsga, Zainudin Amali mengakui bahwa sudah 76 tahun kita merdeka, Indonesia belum memiliki Desain Besar Olahraga Nasional dan DBON tersebut merupakan arahan Presiden Joko Widodo dalam sambutan pada Peringatan Hari Olahraga Nasional (Haornas) ke-37 pada September 2020 dengan meminta dilakukannya kajian total terhadap ekosistem pembinaan prestasi olahraga nasional. 

Kemenpora diminta untuk melakukan review total terhadap ekosistem pembinaan prestasi olahraga nasional, penggunaan big data, dan menjadikan sport science sebagai unsur utama di dalam pembinaan olahraga nasional.

Kemenpora juga telah melakukan uji publik atas draft DBON tersebut sebagai proses penyempurnaan pengembangan desain. Penyusunan DBON juga melibatkan berbagai pihak yang berkepentingan dibidang olahraga seperti Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), Komite Olimpiade Indonesia (KOI), National Paralympic Committee of Indonesia (NPCI), perguruan tinggi, akademisi, hingga praktisi olahraga. 

Berkaitan dengan pembinaan atlet, menurut Menpora, dibutuhkan sutau proses rangkaian Panjang dan menurut para pakar olahraga membutuhkan waktu kurang lebih 10 tahun atau kira-kira 10 ribu jam untuk dapat mencapai prestasi yang membanggakan.

Oleh karena itu, dalam DBON tersebut menguraikan tentang pola pembinaan dan perekrutan bibit unggul atlet dari  siswa tingkat SMP, hingga pelatihan yang bertujuan untuk membentuk atlet-atlet yang tangguh. 

Selanjutnya, pemerintah juga berencana untuk membangun 10 sentra pemusatan latihan di sejumlah daerah. Dari sentra Olahrag tersebut akan diseleksi dan dipantau perkembangannya secara ketat, selanjutnya menginjak usia SMA akan dipusat-latihkan pada Sekolah Khusus Olahraga ( SKO) di Cibubur. 

Dan saat ini SKO di Cibubur sedang dibangun melalui kerjasama dengan Kementerian PUPR membangun pusat pelatihan terkonsep dan terintegrasi konsep bangunan kompak (compact building) mengacu seperti yang ada di Tokyo.

D. Sport Science Sebagai Pondasi Dasar bagi Pembinaan Atlet Masa Depan

Yang menarik perhatian, dalam Desain Besar Olahraga Nasioanal (DBON) menyinggung konsep Sport Science. Bahkan, konsep sport science secara serius dibahas dalam Focus Group Discussion (FGD) mengenai Pengembangan Sport Science atas inisiasi pihak Universitas Unesa, Surabaya bekerjasama dengan Kementerian Riset dan Teknologi-Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN pada saat ini). 

Dr. Hari Setiyono, M.Pd dari Unesa, Surabaya menyatakan bahwa pengembangan sport science merupakan perubahan fundamental yang sangat penting dalam upaya meningkatkan prestasi olahraga nasional, kelemahan cabang olahraga saat ini adalah tidak memiliki tempat pelatnas permanen yang dilengkapi dengan teknologi memadai.

Doktor olahraga tersebut juga mengungkapkan bahwa sport science memiliki peranan yang sangat besar dalam pembangunan dan perkembangan olahraga nasional. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun