Ketua DPW LDII Sulsel Apresiasi Proyek Perubahan Kakanwil Kemenag Sulsel, Luncurkan Pedoman Moderasi Beragama LEMPUÂ
Makassar -- Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Provinsi Sulawesi Selatan, H. Asdar Mattiro, S.Sos., M.I.Kom, memberikan apresiasi tinggi atas peluncuran pedoman moderasi beragama, LEMPU (toleran, moderat, adaptif, unggul), yang diselenggarakan oleh Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama Sulsel. Kegiatan yang dihelat di Hotel Novotel Makassar pada Rabu (30/10/2024) ini menjadi bagian dari proyek perubahan yang diprakarsai oleh Kakanwil Kemenag Sulsel, H. Muh. Tonang, yang juga peserta Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) tingkat II tahun 2024.
Dalam acara tersebut, Sekretaris Jenderal Kementerian Agama RI, Prof. Ali Ramdani, menyampaikan dukungan melalui sambungan virtual, menegaskan pentingnya moderasi beragama sebagai landasan dalam menjaga kerukunan masyarakat yang majemuk di Indonesia. Proyek perubahan yang digagas oleh H. Muh. Tonang ini diharapkan menjadi langkah konkret dalam membangun ekosistem toleransi dan penghargaan terhadap keberagaman di Sulawesi Selatan.
H. Asdar Mattiro mengungkapkan bahwa peluncuran pedoman ini menjadi momen penting bagi masyarakat Sulawesi Selatan dalam memperkuat moderasi beragama. "Kami sangat mengapresiasi terselenggaranya launching pedoman moderasi beragama yang telah dicetuskan oleh Kakanwil Kemenag Sulsel. Indonesia ibarat bangunan kokoh yang berdiri di atas fondasi kuat---terdiri dari berbagai unsur yang saling merekatkan. Moderasi beragama adalah perekat yang memperkuat kita sebagai bangsa," ujarnya.
Lebih lanjut, Asdar menjelaskan bahwa Indonesia, sebagai negara dengan beragam suku dan agama, membutuhkan pendekatan moderasi beragama untuk menjaga harmoni. "Moderasi beragama yang dicetuskan oleh Kakanwil Kemenag Sulsel ini diharapkan dapat membentuk masyarakat yang saling menghargai dan menghormati meski berbeda latar belakang," tambahnya.
Dengan diluncurkannya pedoman LEMPU, LDII Sulsel berharap tercipta iklim sosial yang lebih toleran dan inklusif, menjadikan masyarakat Sulawesi Selatan semakin adaptif dalam menerima keberagaman.(Muslimin)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H