Mesir masih tidak kondusif,tidak jelas keamanannya.Sebagaimana yang dialami teman-teman di Nasr City, yang notabene dianggap jauh dari alun-allun tahrir (pusat demo).Karena di kawasan inilah, mayoritas WNI tinggal di negeri seribu menara ini. Namun, ditengah-tengah maraknya desakan evakuasi total, ada sesuatu yang janggal.Bila Evakuasi kloter satu, dua dan tiga dengan segala kemudahannya, evakuasi yang ketiga semakin diperketat dengan syarat adanya visa bagi WNI.
Memang keterlambatan evakuasi bagi WNI, merupakan kebijakan pemerintah yang terkesan lamban. Karena WNI adalah WNA asing yang terakhir dievakuasi. Bila, gelombang empat dan lima ini terkesan cepat, namun mengapa persyaratannya agak ketat, entahlah saya pun tak mengerti.
Namun, sungguh sebuah gebrakan darisebuah kekeluargaan, Kelompok studi walisongo memberanikan diri untuk menyalamatkan nyawaWNI di Kairo, dengan mengeluarkan keputusan sebagai berikut :
Bismilaahirrahmanirrahim
Menyikapi wacana yang berkembang terkait persoalan visa habis dan evakuasi, dengan ini KSW menyatakan bahwa:
A. Persyaratan dokumen evakuasi adalah sbb:
1. Paspor yang masih berlaku.
2. Disarankan Visa masih ada (tidak wajib).
Bagi yang visanya mati, diharapkan menyiapkan dokumen sbb:
1. Surat keterangan habis visa dari konsuler.
2. Tasdiq tahun ajaran saat ini.
Catatan:
1. Pertimbangan visa hidup bukanlah prioritas evakuasi.
2. Visa hidup hanyalah saran dan bukan persyaratan evakuasi. Jadi bagi yang tidak punya visa, tetap bisa dievakuasi.
3. Kondisi darurat saat ini, adalah berkaitan dengan pertimbangan keselamatan jiwa. Adapun visa, adalah pertimbangan kemudahan kembali ke sini.
4. Pengurusan visa yang sudah mati dan ingin kembali ke sini, kemungkinan akan lebih sulit dibanding yang memiliki visa. Akan tetapi bukan berarti tidak ada jalan. Dan KBRI sendiri siap membantu.
5. Adalah kewajiban pemerintah yang paling utama saat ini adalah melindungi keselamatan warganya.
6. Dengan ini, bagi yang dievakuasi namun visanya mati, harap memahami resiko kesulitan ini.
B. Kloter Evakuasi
1. Jumlah evakuasi yang diberikan kepada KSW sejumlah 52 orang setiap kloter / pesawat.
2. Untuk evakuasi selanjutnya, sejumlah 104 orang (dua pesawat / kloter)
3. Nama-nama yang akan diajukan adalah sbb:
a. Mahasiswi dan Suami dan istri:
1 Siti Ngaliyah
2 Sifa fauziyah Ra’un
3 Uly Ni’matilIzzah
4 Anisa Fadhila
5 Miftakhul Amin Sholeh
6 Nor Fatikhah Muchlisul Hadi
7 Muhammad Khomsin bin Marrotain
8 Miftahuddin Kodim
9 Muhammad Syafruddien Yusuf
10 Muhammad Syafiq
11 Muhammad Abdul Gofur bin Muzamil
12 Faiz Husaini Bin Ahmad Ngisom
13 Maramita Elfani
14 Muhammad Mansur
15 Arif Hidayat
16 Nur Taufiq
17 HERLINA
18 Muhammad Ali Badawi
19 Ismail bin Mursalim
20 Ahmad Habibie
21 Wildani Mil'ul Ajri
22 Mohammad isa ansori
23 Syaeful Karyadi
b. Mahasiswa:
1 M. Hafid Widodo
2 Ahmad Sholekhan Bin H. Muhamad Huhni Labib
3 Muhammad Maimun bin Ali Ahyat
4 Muhammad Ibnu Yusro
5 Shaikotul Mualimin
6 Ahmad Nasrudin
7 Setyawan Bin Mardjono
8 Ujang Saeful Anwar
9 Mohammad Hendri Alfarouq
10 Abdur Rahman
11 Agus Mawardi
12 Zaky Basyarahil
13 Hery Prasetyo
14 Nugroho Arief Widodo
15 Mohammad Fatoni
16 Agus Susanto Bin Marsadi
17 Zaenal Mustaqim
18 Ahmad Fauzan
19 Djumali Bin Untung
20 Muhammad Musyafak
21 Rohmat Hasan Basri
22 Aminudin Kuwad Kudhori
23 Muhamad Ardian Zuhri
24 Minbaul Jadid
25 Hudri bin Marzuki
26 Adhi Maftuhin
27 Ahmad Hujaj Nurrohim
28 Ahmad Muhakamurohman
29 Muhiban
30 Anton Habibi
31 Mokhamad Awit Nasuha Mansur
32 Muhammad Fuad Arief
33 Ahmad Hadidul Fahmi
34 Muhammad Munafidzu Ahkamirrohman
Semoga untuk evakuasi selanjutnya, pemerintah semakin cepat dan tanggap, karena mesir masih dalam kondisi tidak aman dan nyaman, walaupun opini yang berkembang acapkali diberitakan aman. semoga!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H