"Supaya bersyukur ya jangan membanding-bandingkan diri kita dengan orang lain"
Yap, bener... kalau kita membandingkannya dengan cara yang benar.. sebenarnya tidak ada metode yang benar atau salah mengenai ilmu 'membandingkan', misal kita untuk urusan dunia kita harus melihat orang yang dibawah kita, bukankah itu adalah sebuah perbandingan... misal kita yang sehat ini membandingkan dengan orang lain yg sakit, itu juga sebuah perbandingan.
disaat pikiran kita ruwet dihajar masalah sana-sini, biasanya melihat orang dibawah kita pun kita masih bisa mencari alasan untuk tidak bersyukur, misal kita yang sehat membandingkan dengan yg sakit... pikiran negatif kita akan berkata 'walau dia sakit kan, yang sakit fisiknya, fisik masih bisa diobati sedangkan, masalahku ini siapa yg bisa mengobati?'.
maka itu menurut gue, ketika kita memaksakan berpikir positif, justru pikiran negatif malah muncul. bahkan membuat pembanding-pembanding baru yang bikin kita malah makin depresi. seperti yang udah gue tulis diatas, bahwa rasa syukur itu tidak bisa dipaksakan, kita lebih mudah bersyukur saat mendapatkan hal-hal yang baik. tapi disaat kita mendapatkan hal-hal yang buruk, kita butuh perenungan lebih dalam agar bisa bersyukur.
Syukur tidak pernah salah, siapapun yang bersyukur akan bertambah nikmatnya, minimal hatinya lega dan senang, sehingga dia bisa menerima berbagai pemberian dari Tuhan lainnya dari segala arah. yang salah adalah bagaimana hati kita dalam bersyukur...
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI