Paman : "Opornya enak..."
GUe : "Ada yang kurang gak paman?"
Paman : "Enggak kok, pas rasanya..."
Gue : "Kurang nanya 'Kapan Nikah?' "
atau kalau lagi kumpulan keluarga, disaat keponakan-keponakan pada menyerbu paman, bibi, pakde, dan budhe gue untuk minta THR. gue juga ikut ngantri, bukan karena ingin minta THR, tapi karena pengin ditanyain kapan Nikah.
Gue takutnya kalau gue kebal dengan pertanyaan kapan nikah, malah bikin gue benar-benar males untuk mikir nikah. liat undangan dah ga baper, liat undangan nikahan dan undangan RTan dah ga ada bedanya. Jadi buat kalian yang sudah berkeluarga, stop tanya 'Kapan Nikah'. kalau pelakunya sudah kebal dengan pertanyaan itu, malah jadi ga nikah-nikah... anda semua harus bertanggung jawab dengan meningkatnya angka bujangan di negeri ini.
Tapi disamping itu semua, orang yang bertanya 'Kapan Nikah' itu tanda bahwa orang itu peduli, walapun ada juga yang nanya begitu cuma niat mengejek, ada yang memang ketika bertanya 'Kapan Nikah' itu sebenarnya kalau ada subtitle nya bakal ada tulisan 'Gue udah, lu kapan?' , 'anak gue udah nikah, lu kapan?'...Â
Tapi bagi orang yang benar-benar tanya karena peduli dia akan memotivasi dan bahkan akan mencalonkan seseorang untuk kita. kalau yang seperti ini gue cukup respect... tapi memotivasinya bukan berarti malah jad bahan promosi.
A : "Kapan nikah? sendiri mulu"
Gue : "Iya nih belum nemu calonnya"
A : "sepertinya penyebab kau masih sendiri karena wajahmu tampak kusam, gue punya produk sebuah masker yang terbuat dari daun melinjo amazon yang diproses dengan alat-alat purbakala, sangat baik untuk wajah, kemarin saja ada gorila pake masker ini, langsung dikejar-kejar lutung..."