Padi merupakan salah satu tanaman pangan penting di dunia dan merupakan sumber utama bagi sebagian besar populasi manusia. Untuk meningkatkan hasil panen dan kualitas gabah, pemeliharaan tanaman padi yang baik diperlukan, termasuk pemupukan yang tepat. Dalam artikel ini, kita akan membahas dosis, jenis, dan waktu pemupukan yang ideal untuk tanaman padi.
1. Pemupukan Dasar:
Dosis: Dosis pupuk dasar dapat bervariasi tergantung pada kondisi tanah dan varietas padi yang ditanam. Secara umum, dosis pupuk NPK (Nitrogen, Phosporus, Kalium) yang disarankan adalah sekitar 100-150 kg/ha untuk N, 50-100 kg/ha untuk P2O5, dan 50-100 kg/ha untuk K2O.
Jenis: Pupuk dasar dapat terdiri dari pupuk urea untuk nitrogen, SP-36 untuk fosfor, dan KCl untuk kalium, sesuai dengan kebutuhan tanah dan rekomendasi ahli pertanian setempat.
Waktu: Pemupukan dasar dilakukan pada saat persiapan lahan sebelum penanaman padi dilakukan. Hal ini bertujuan untuk memberikan nutrisi yang cukup bagi tanaman padi pada fase awal pertumbuhannya.
2. Pemupukan Lanjutan:
Dosis: Dosis pupuk lanjutan juga perlu disesuaikan dengan kondisi tanah dan pertumbuhan tanaman. Pada umumnya, dosis pupuk nitrogen diberikan secara bertahap selama siklus pertumbuhan tanaman.
Jenis: Selain pupuk NPK, pupuk organik seperti kompos atau pupuk kandang juga bisa digunakan untuk meningkatkan kesuburan tanah dan kesehatan tanaman.
Waktu: Pemupukan lanjutan dilakukan secara berulang selama masa pertumbuhan tanaman, terutama pada fase vegetatif dan pembentukan malai. Penggunaan pupuk berimbang dengan dosis yang tepat akan membantu meningkatkan hasil panen dan kualitas gabah.
3. Pemupukan Daun:
Dosis: Pemupukan daun umumnya dilakukan dengan dosis yang lebih rendah dibandingkan dengan pemupukan dasar dan lanjutan. Dosis yang disarankan berkisar antara 0,5-1% larutan pupuk.
Jenis: Pupuk daun mengandung unsur hara mikro seperti besi, mangan, dan zinc yang penting untuk pertumbuhan tanaman.
Waktu: Pemupukan daun dilakukan pada saat tanaman berada pada fase vegetatif dan generatif, dengan interval waktu tertentu sesuai dengan kebutuhan tanaman.
4. Pemupukan Pascapanen:
Dosis: Pemupukan pascapanen bertujuan untuk mempersiapkan tanah untuk musim tanam berikutnya. Dosisnya biasanya lebih rendah dibandingkan dengan pemupukan dasar.
Jenis: Pupuk organik seperti pupuk kompos atau pupuk hijauan dapat digunakan untuk meningkatkan kandungan bahan organik tanah dan struktur tanah.
Waktu: Pemupukan pascapanen dilakukan setelah panen selesai, untuk memperbaiki kondisi tanah dan mempersiapkannya untuk musim tanam berikutnya.
Kesimpulan:
Pemupukan yang tepat merupakan salah satu faktor kunci dalam mencapai hasil panen yang optimal dalam budidaya padi. Dengan memperhatikan dosis, jenis, dan waktu pemupukan yang sesuai, petani dapat meningkatkan produktivitas tanaman padi dan memperbaiki kualitas tanah secara berkelanjutan. Penting untuk selalu memperhatikan rekomendasi ahli pertanian dan kondisi tanah lokal untuk mencapai hasil yang terbaik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H