Dosis: Pemupukan daun umumnya dilakukan dengan dosis yang lebih rendah dibandingkan dengan pemupukan dasar dan lanjutan. Dosis yang disarankan berkisar antara 0,5-1% larutan pupuk.
Jenis: Pupuk daun mengandung unsur hara mikro seperti besi, mangan, dan zinc yang penting untuk pertumbuhan tanaman.
Waktu: Pemupukan daun dilakukan pada saat tanaman berada pada fase vegetatif dan generatif, dengan interval waktu tertentu sesuai dengan kebutuhan tanaman.
4. Pemupukan Pascapanen:
Dosis: Pemupukan pascapanen bertujuan untuk mempersiapkan tanah untuk musim tanam berikutnya. Dosisnya biasanya lebih rendah dibandingkan dengan pemupukan dasar.
Jenis: Pupuk organik seperti pupuk kompos atau pupuk hijauan dapat digunakan untuk meningkatkan kandungan bahan organik tanah dan struktur tanah.
Waktu: Pemupukan pascapanen dilakukan setelah panen selesai, untuk memperbaiki kondisi tanah dan mempersiapkannya untuk musim tanam berikutnya.
Kesimpulan:
Pemupukan yang tepat merupakan salah satu faktor kunci dalam mencapai hasil panen yang optimal dalam budidaya padi. Dengan memperhatikan dosis, jenis, dan waktu pemupukan yang sesuai, petani dapat meningkatkan produktivitas tanaman padi dan memperbaiki kualitas tanah secara berkelanjutan. Penting untuk selalu memperhatikan rekomendasi ahli pertanian dan kondisi tanah lokal untuk mencapai hasil yang terbaik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H