Â
Sebagai generasi yang tumbuh ditengah kemajuan teknologi yang pesat, membuat kita hidup dan terlibat dalam dua dunia yang saling berkaitan namun memiliki karakteristik yang berbeda. Dunia nyata meliputi interaksi, komunikasi, ataupun aktivitas yang bersifat fisik, sementara dunia maya adalah dunia digital yang melibatkan interaksi, komunikasi, ataupun aktivitas yang bersifat online. Keduanya saling berkaitan satu sama lain  maka dari itu penting bagi kita untuk menjaga stabilitas antara kedua dunia ini, di tambah lagi mengingat peran besar yang dimainkan oleh dunia maya di era saat ini.
Di era teknologi yang semangkin maju, membuat kehidupan kita lebih condong terhubung dengan dunia maya. Hal ini dikarnakan dunia maya menyajikan berbagai informasi, mempermudah mobilitas, memudahkan dalam berkomunikasi, serta menyajikan lebih banyak kesempatan untuk berinteraksi. Namun, dibalikkKemajuan yang terus menerus ini ternyata menimbulkan tantangan baru di dunia nyata yang mengakibatkan terganggunya stabilitas antara dunia nyata dan dunia maya.
Dunia maya memiliki banyak dampak baik di dalam kehidupan mulai dari memberikan kemudahan akses  atas informasi, kesempatan bagi segala kalangan dan sebagainya. Namun , terlalu banyak terlibat dalam dunia maya membuat kita mengalami kecanduan hingga sering kali melupakan kehidupan nyata yang kini sedang kita lewati, menimbulkan hilangnya rasa peduli, sopan santun, dan mudahnya menerima informasi yang belum jelas sumbernya atau sering disebut korban hoaks.
Terlalu banyaknya waktu yang dihabiskan didunia maya dapat menganggu keseimbangan pekerjaan, hubungan sosial bahkan kesehatan. Karna  terlalu lama menghabiskan waktu di dunia maya membuat ketergentungan yang berkepanjangan dan berdampak kehidupan kita sehari -- hari dalam berbagai aspek.
Keseimbangan pekerjaan, hadirnya dunia maya harus diakui telah sangat membantu memudahkan kita dalam mengerjakan pekerjaan. Namun banyak juga dampak negatif yang muncul seperti kecanduan menggunakan ai, terbentuknya budaya kerja yang tanpa ruang dan batas sehingga munculnya fenomena gila kerja, bahkan kecanduan dalam mengunakan media sosial sehingga melupakan tugas dan kewajibannya dalam pekerjaan.
Padahal menurut para ahli, work-life balance adalah hal yang penting untuk meningkatkan kinerja dan menurunkan tingkat stress. Karna menurut data ada 31% variasi stress yang dapat dijelaskan oleh keseimbangan kehidupan-kerja.
Hubungan sosial, dunia maya menghubungkan dan mendekatkan kita dengan rekan-rekan yang tinggal berjauhan, memperluas jarak jangkau kita dalam membentuk relasi, dan membuka kesempatan bagi kita untuk berhubungan dengan orang-orang berbagai macam negara . namun tanpa sadar, karna terlalu fokus membentuk hubungan dengan berbagai orang -- orang asing membuat kita lupa dengan orang-orang yang menamani disekitar kita. Hal itu memunculkan masalah sosial seperti, rasa acuh terhadap lingkungan sekitar, ketidak aktifan di lingkungan masyarakat, rasa hormat yang hilang karna merasa lebih hebat, hilang moral dan etika di lingkungan masyarakat dikarnakan pengaruh budaya barat.
Kesehatan, dalam menggunakan media sosial para pengguna cenderung kecanduan yang mengakibatkan dampak buruk bagi tubuh. Contohnya, dikarnakan kecanduan bermain game seringkali kita melupakan minum dan menahan air seni untuk mempertahankan skor dalam game, hal ini sangat buruk untuk ginjal dan saluran kemih karna bisa menimbulkan radang kandung kemih, infeksi ginjal, ataupun batu ginjal. Selain kurang minum, kecanduan bermedia sosial menyebabkan para korbannya memiliki rutinitas yang tidak menentu, seperti menjadikan waktu istirahat untuk terjaga dan menyebabkan kurangnya waktu tidur akibatnya emosi yang jadi tidak stabil, energi yang kurang untuk menjalani hari dan rasa kantuk yang membuat tidak bisa maksimal dalam kegiatan sehari-hari.
Selain berpengaruh dalam kesehatan fisik, dunia maya juga berdampak bagi kesehatan mental, dengan adanya dunia maya tidak lagi ada batasan setiap orang bisa melihat kegiatan satu sama lain. Kehidupan mewah dan pencapaian yang dimiliki orang lain akan dengan mudah kita terima, membuat perasaan iri yang menghasilkan overthinking dan rasa rendah diri, merasa diri selalu kurang. Selain itu, dunia maya juga memberikan akses bagi siapa saja untuk mengomentari kehidupan pribadi, tak jarang komentar-komentar buruk itu berdampak kedalam diri seseorang, sehingga mengakibatkan berbagai penyakit mental, seperti contohnya orang yang diejek gendut dimedia sosial mempunyai kemungkinan untuk mengalami eating disorder yaitu penyakit mental yang mempengaruhi kebiasaan makan.
Untuk menjaga stabilitas dunia nyata dan dunia maya ada berbagai langkah yang bisa kita lakukan. Pertama, menentukan batas waktu dalam menggunakan dunia maya. Langkah ini memberikan ruang waktu untuk dunia nyata dan membantu kita menjaga keseimbangan dengan kegiatan dan interaksi di dunia nyata.
Kedua, membuat skala prioritas dan kualitas intrasksinya. Dengan menentukan skala prioritas dan kualitasnya membuat kita menggunakan waktu dengan sebaik mungkinm sehingga dapat benar-benar hadir dan berinteraksi dengan orang-orang yang kita sayangi di sekitar kita. Untuk memaximalkan-nya, hindari penggunaan ponsel saat sedang berinteraksi langsung, apa lagi hanya untuk hal yang tidak penting.
Ketiga, utamakan kesehatan. Dengan menyadari dampak negatif yang dihasilkan dari penggunaan media sosial secara berlebihan, kita harus membatasi diri kita dalam penggunaan media sosial. Carilah waktu untuk beristirahat, meditasi ataupun olahraga untuk menyegarkan tubuh kembali.
Menjaga stabilitas merupakan tantang yang harus kita hadapi. Dengan itu mempelajari dampak yang ditimbulkan dari penggunaan dunia maya yang terlalu berlebihan memberikan kita pencerahan untuk menggunakan dunia maya secukupnya, agar tidak menimbulkan dampak buruk seperti diatas. Kita masih dapat menggunakan dan memanfaatkan potensi positif dari dunia maya, tapi jangan jadi budak dari dunia maya, karna seindah apapun dunia maya, dunia nyata akan tetap dunia tempat kita tinggal yang akan jauh lebih indah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H