Mohon tunggu...
Cahyatul Uviana
Cahyatul Uviana Mohon Tunggu... Jurnalis - Just Human

Live Your Life

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Penyebab Terjadinya Konflik dalam Negosiasi

21 Oktober 2021   11:21 Diperbarui: 21 Oktober 2021   11:28 2541
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cara meminimalisir konflik di dalam negosisasi

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, tentang faktor penyebab konflik di saat negosiasi berlangsung, maka wajar jika hal itu akan menimbulkan berbagai macam reaksi negatif.

Seperti amarah dan sikap permusuhan terhadap lawan. Jika sudah seperti ini tentu saja akan menyulitkan berbagai pihak. Maka dari itu, kita harus menjaga jarak dan jangan libatkan emosi. Berikanlah kesempatan kepada lawan untuk mengungkapkan semua pikiran dan perasaanya, kemudian kita tinggal dengarkan baik-baik. Jangan meremehkan dan jangan membalas dengan amarah, , sebisa mungkin selesaikan permasalahan dengan kepala dingin.

Selain amarah dan perlawanan, reaksi yang timbul adalah sebuah kritik. Kritik berarti bentuk tanda ketidaksetujuan, akan tetapi harus disampaikan dengan cara yang konsttruktif agar bisa menjaga suasana tetap nyaman dan kondusif. Jika ingin memberikan kritik pastikan kita memilih timing yang tepat dan jelaskan secara gamblang penyebab ketidaksetujuan tapi tetap jangan menyalahkan atau menghakimi, jelaskan dampak positif atau negatifnya, kemudian akhiri dengan perkataan yang positif dan kemudian memberikan saran bagaimana baiknya.

Maka dari itu saat kita terlibat dalam konflik, sebagai pihak yang  terlibat langsung maupun sebagai seorang penengah harus pintar menahan diri seprerti mengatur emosi, menurunkan ego dan berfikir jernih. Karena selesainya konflik tergantung dari pribadi masing-masing yang terlibat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun