Cara meminimalisir konflik di dalam negosisasi
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, tentang faktor penyebab konflik di saat negosiasi berlangsung, maka wajar jika hal itu akan menimbulkan berbagai macam reaksi negatif.
Seperti amarah dan sikap permusuhan terhadap lawan. Jika sudah seperti ini tentu saja akan menyulitkan berbagai pihak. Maka dari itu, kita harus menjaga jarak dan jangan libatkan emosi. Berikanlah kesempatan kepada lawan untuk mengungkapkan semua pikiran dan perasaanya, kemudian kita tinggal dengarkan baik-baik. Jangan meremehkan dan jangan membalas dengan amarah, , sebisa mungkin selesaikan permasalahan dengan kepala dingin.
Selain amarah dan perlawanan, reaksi yang timbul adalah sebuah kritik. Kritik berarti bentuk tanda ketidaksetujuan, akan tetapi harus disampaikan dengan cara yang konsttruktif agar bisa menjaga suasana tetap nyaman dan kondusif. Jika ingin memberikan kritik pastikan kita memilih timing yang tepat dan jelaskan secara gamblang penyebab ketidaksetujuan tapi tetap jangan menyalahkan atau menghakimi, jelaskan dampak positif atau negatifnya, kemudian akhiri dengan perkataan yang positif dan kemudian memberikan saran bagaimana baiknya.
Maka dari itu saat kita terlibat dalam konflik, sebagai pihak yang  terlibat langsung maupun sebagai seorang penengah harus pintar menahan diri seprerti mengatur emosi, menurunkan ego dan berfikir jernih. Karena selesainya konflik tergantung dari pribadi masing-masing yang terlibat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H