Mohon tunggu...
CAHYA SITI NOR FITRIANI
CAHYA SITI NOR FITRIANI Mohon Tunggu... Lainnya - MAHASISWA GEOGRAFI UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

YTTA

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Framing Text Permasalahan Lingkungan di Daerah Blitar Tahun 2023-2024

3 September 2024   22:20 Diperbarui: 3 September 2024   22:22 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

TIDAK

JUDUL

TANGGAL

MEDIA

EKSPLANASI

1

Produksi Sampah di Pasar Tradisional Jadi Perhatian Khusus Pemkot Blitar, Upaya Pilah dan Pilih Sampah Kian Digencarkan

28 Agustus 2024

https://blitarkota.go.id

Penyuluh Perindustrian dan Perdagangan, Disperindag Kota Blitar, Yoga Cakra Sanjaya mengatakan volume sampah yang dihasilkan di pasar tradisional kurang lebih mencapai 1 ton setiap harinya. Yang mana sampah - sampah itu didominasi sampah organik hasil sisa sayur - mayur ataupun buah - buahan. Untuk mengantisipasi penumpukan sampah organik, Disperindag mulai menggalakkan upaya pilah dan pilih sampah pasar. Dimana kegiatan pertama itu dilakukan di Pasar Templek. Nantinya juga diharapkan dapat dilakukan di Pasar Tradisional lainnya.

2

Tahun 2024, Pemkab Blitar Serius Tangani Permasalahan Stunting

6 Juni 2024

https://bappedalitbang.blitarkab.go.id

Pemkab Blitar tengah serius menangani masalah stunting, terbukti pada tahun 2024 telah dianggarkan sebesar Rp 375 miliar untuk menuntaskan program tersebut. Jika dibanding dengan tahun lalu, anggarannya meningkat karena prevelensi stunting juga meningkat 6 persen. Berdasarkan dengan data masuk, ada beberapa OPD yang mendapatkan porsi anggaran stunting paling banyak bila dibandingkan lainnya. Diantaranya yakni Dinas Kesehatan (Dinkes) menerima anggaran Rp 67 miliar digunakan untuk memaksimalkan data, peningkatan kegiatan Posyandu dan lain sebagainya.

3

Buntut Permasalahan Limbah Pabrik Tahu Dilimpahkan ke DLH Provinsi

25 Agustus 2023

https://radartulungagung.jawapos.com.

Sungai Tempur memang telah tercemar puluhan tahun oleh aktivitas produksi pabrik tahu. Meski pabrik tahu berasal dari Kelurahan Pakunden, Kecamatan Sukorejo, warga di wilayah kabupaten yang terdampak aktivitas pembuangan limbah pabrik secara sembarangan tersebut. Kuat dugaan, pabrik tahu yang dimaksud tidak menerapkan sistem instalasi pengolahan air limbah (IPAL) secara sempurna.  Bahkan, sejumlah area persawahan di Desa Purworejo dilaporkan mengalami penurunan produktivitas lantaran banyak tanaman milik petani yang mati diduga karena limbah tersebut.

4

Laporan Riset WALHI Jatim: Pencemaran Lingkungan PT. Greenfields Indonesia

27 Desember 2023

https://walhijatim.org

Sejak tahun 2018, PT Greenfields Indonesia telah melakukan pencemaran pada lingkungan di sekitarnya. Dampak pencemaran ini dirasakan langsung oleh warga yang tinggal di sekitar area farm ataupun yang jauh dari area farm. Warga Desa Ngadirenggo, Kecamatan Wlingi merupakan wilayah terdekat farm 2 yang merasakan dampak pencemaran dari aktivitas produksi PT Greenfields, tidak hanya di wilayah sekitar produksi yang notabene kawasan atas, pada wilayah yang jauh dari situ produksi dan tergolong kawasan bawah seperti Desa Suru, Kecamatan Doko juga turut terdampak akibat pencemaran Greenfields.

5

DBD di Kabupaten Blitar Tembus 123 Kasus Selama Periode Januari-Februari 2024, Masyarakat Acuh dengan Kebersihan Lingkungan

5 Maret 2024

https://blitarkawentar.jawapos.com

Angka kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Blitar masih tetap tinggi di bulan kedua 2024 kemarin. Yakni, sekitar 191 orang suspek DBD dan jumlah itu hampir sama dengan Januari. Hal ini disebabkan dengan cuaca ekstrem yang membuat jentik nyamuk berkembang biak secara masif.

Beberapa kecamatan banyak ditemui petugas fogging yang melakukan pengasapan di lingkungan permukiman. Seperti yang terjadi di Kelurahan Beru Kecamatan Wlingi Senin (4/3/2024). Satu lingkungan dilakukan pengasapan di sudut rumahnya, untuk membunuh sarang nyamuk dan jentiknya, terutama jenis aedes adepty.

6

Sampah 500 Ton Per Hari, Pemkab Blitar Kewalahan

18 Juli 2023

https://beritajatim.com

Saat ini Pemkab Blitar hanya memiliki 8 unit truk untuk mengambil sampah di 22 kecamatan, dengan jumlah desa yang mencapai 248. Pemkab Blitar juga hanya memiliki 3 Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dengan daya tampung sampah 200 ton. Padahal rata-rata produksi sampah di Bumi Penataran mencapai 500 ton per hari. Pemkab Blitar pun kewalahan dalam pengelolaan dan penanganan sampah. Kurangnya fasilitas itu juga memaksa masyarakat untuk ambil bagian dalam pengolahan sampah. Misalnya membuat tempat pembuangan sampah mandiri di setiap desa. Salah satu cara yang paling mungkin untuk menangani permasalahan sampah di kabupaten Blitar adalah dengan pengelolaan sampah mandiri yang dilakukan oleh masyarakat maupun kelompok swadaya tertentu

7

Bertambah, Tiga Kelurahan di Kota Blitar Alami Krisis Air Bersih

11 Nopember 2023

https://www.rri.co.id

Jumlah kelurahan di Kota Blitar yang mengalami krisis air bersih akibat musim kemarau panjang bertambah menjadi tiga kelurahan. Meliputi Kelurahan Sentul, dan Ngadirejo berada di Kecamatan Kepanjenkidul dan Kelurahan Gedog berada di Kecamatan Sananwetan.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Blitar Agus Suherli mengatakan, ada 108 kepala keluarga (KK) atau sebanyak 414 jiwa di tiga kelurahan tersebut yang mengalami krisis air bersih. Dari tiga kelurahan itu, wilayah yang kondisinya paling parah berada di lingkungan Jatimalang Kelurahan Sentul Kecamatan Kepanjenkidul, yakni ada 77 KK atau 318 jiwa yang mengalami krisis air bersih. Agus menyebut, sementara di kelurahan gedog kecamatan sananwetan yang warganya mengalami krisis air bersih berada di lingkungan tulungrejo. Dengan jumlah total warga yang terdampak ada 10 KK atau 43 jiwa . BPBD sejak Jum'at sudah melakukan droping air bersih ke daerah tersebut.

Lanjut Agus, pihaknya terus melakukan droping air bersih di tiga kelurahan tersebut. Per harinya, droping air dilakukan sebanyak dua hingga tiga kali, dengan jumlah total air yang didorong sebanyak 16.000 liter. BPBD juga sudah memasang beberapa tandon penampungan air di sejumlah titik.

8

Sumber Air Tercemar, Warga Dua Dusun di Blitar Kesulitan Air Bersih

12 Januari 2023

https://timesindonesia.co.id

sumber mata air warga Dusun Lingkungan Modong dan Bonsinyo berada di kawasan Perkebunan Sengon. Sudah sekitar seminggu ini, kata Kinan, kondisinya keruh berwarna kecoklatan dan berbau kotoran sapi. Ia menduga, hal itu karena adanya resapan limbah PT Greenfields yang dibuang ke Perkebunan Sengon. pencemaran tersebut tidak terus menerus terjadi. tapi hanya ketika Greenfields mengalirkan limbahkan ke Perkebunan Sengon dan turun hujan. Selanjutnya limbah meresap mencemari sumber mata air warga. Namun, kalau Greenfields tidak mengalirkan limbahnya ke perkebunan dan tidak hujan, maka sumber mata air terlihat bersih dan tidak berbau.

9

Kemarau Panjang, BPBD Kota Blitar Bantu Pembuatan Tandon Air Bersih Warga

17 Nopember 2023

https://ketik.co.id

Kemarau panjang imbas cuaca ekstrem dirasakan masyarakat di berbagai penjuru tanah air. Salah satunya seperti yang dirasakan warga RW 05 Lingkungan Ngrebo Kelurahan Gedog Kecamatan Sananwetan Kota Blitar yang masih mengalami krisis air bersih. Sejauh ini BPBD Kota Blitar telah memberi bantuan untuk 8 KK di Lingkungan Ngrebo yang total lebih dari 30 jiwa. Bantuan ini akan terus dilakukan untuk mengatasi dampak kemarau panjang.

10

TPA di Kabupaten Blitar Bakal Overload Selama Dua Tahun Kedepan

216 Agustus 2023

https://www.kabarpas.com

Jumlah sampah di Kabupaten Blitar yang mencapai 500 ton per harinya, akan membuat kapasitas di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) akan penuh.

Bahkan, jumlah volume sampah terus tinggi akan membuat TPA akan overload dalam kurun waktu dua tahun kedepan. Apalagi di Kabupaten Blitar hanya ada tiga TPA yakni dua TPA besar di Tegalsari Wlingi dan Kendalrejo Srengat, serta satu TPA kecil di Pagerwojo Kesamben.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Blitar Achmad Cholik mengatakan, keberadaan tiga TPA itu

daya tampung sampahnya per hari mencapai 200 ton. Kondisi ini membuat DLH kewalahan, karena mengalami keterbatasan anggaran dan tidak bisa membangun TPA baru.

Pada tahun 2023-2024, Kabupaten blitar menghadapi beberapa permasalahan lingkungan yang signifikan. Berikut adalah beberapa isu utama:

Permasalahan Sampah: Masalah sampah masih menjadi tantangan besar di kabupaten ini. Volume sampah yang dihasilkan setiap hari mencapai sekitar 50 ton, yang sebagian besar berasal dari sampah rumah tangga. Penumpukan sampah yang tidak terkelola dengan baik mengakibatkan pencemaran lingkungan dan risiko kesehatan bagi masyarakat. Upaya penanganan sampah telah dilakukan melalui pengoperasian Bank Sampah dan pengelolaan sampah berbasis ekonomi untuk mengurangi dampak negatifnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun