Mohon tunggu...
Cahyani Saputri
Cahyani Saputri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Administrasi Pendidikan Universitas Jambi

In a world of worriers, be the warrior

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Peranan Gawai Terhadap Prestasi Akademik

5 Mei 2021   18:26 Diperbarui: 5 Mei 2021   18:30 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Era 18 merupakan berkembangnya revolusi 0.1, yang mana pada saat itu mesin uap hanya digunakan sebagai  memproses produksi sebuah barang. Masuk ke era 20, telah munculnya yang namanya revolusi industri 2.0. Yang mana pada awalnya produk diproduksi menggunakan mesin uap kini berganti menggunakan tenaga listrik. 

Perkembangan tersebut menandakan bahwa terjadinya peningkatan bada bidang teknologi. Kemudian pada tahun 1960-an terjadinya revolusi industri 3.0. 

Pada saat itu, komputasi data alat elektronik mampu mengedarkan otomatisasi produksi. Pada masa zaman  sekarang ini , dunia perusahaan ataupun manufaktur serta perindustrian telah siap dan mampu menghadapi revolusi industri 4.0 (Syamsuar & Reflianto, 2019). Kemudian revolusi 4.0 ini disebutkan sebagai kelanjutan atau kelengkapan serta peralihan selama berlangsungnya revolusi industri 3.0.  

Perkembangan-perkembangan yang terjadi pada revolusi industri 0.1-0.4 khususnya dalam teknologi digital yang secara logis menyebarluaskan keterjangkauan dan ketersediaan gadget baik dikalangan anak-anak maupun orangtua sekalipun. 

Pada saat ini, gadget digunakan sebagai alat komunikasi dan pencarian informasi. Penggunaannya yang sangat mudah dan instan, sehingga tidak heran kecanggihannya membuat orang diberbagai kalangan tidak mudah meninggalkan penggunaan gadget.

Gadget atau biasa disebut gawai ini didalamnya mempunyai  berbagai macam fitur aplikasi yang dapat diakses sesuai dengan kegunaannya masing-masing seperti berita, media sosial, komunikasi, game dll. Penggunaan gawai atau gadget ini tidak hanya digunakan oleh orang dewasa saja, melainkan anak-anak yang masih  duduk dibangku persekolahan SD pun sudah mahir menggunakannya. 

Fakta munjukkan bahwa anak-anak sampai remaja lebih senang mengakses games dan media sosial seperti tiktok, instagram, facebook, twitter dll. 

Gadget  yang mempunyai jaringan internet ini juga dapat digunakan oleh siswa untuk membantu mereka dalam hal belajar (pengetahuan). Jadi tergantung kepada diri kita sendiri dalam menggunakan media sosial. 

Bagi saya, peran media sosial terhadap pendidikan sangat penting karena  saya bisa memperoleh dan menambah pengetahuan, membantu saya untuk meningkatkan kemampuan saya dalam menyerap informasi yang ada. Saya juga mudah mengakses berita-berita untuk mengenal dan mempelajari teknologi yang sedang berkembang.

Penggunaan gawai bagi pelajar memang memiliki dampak positif, salah satunya untuk mempermudah komunikasi. Peran memang vital terutama bagi pelajar yang rumahnya relatif jauh, mereka memiliki kendala transportasi. Untuk peranan gawai sangat dirasa penting. Penggunaan gawai juga dapat memperluas jaringan persahabatan dengan mengakses jejaring sosial, siswa dapat mendownload aplikasi yang sesuai selera nya masing-masing untuk dapat berkontak dengan teman atau orang lain.

Tidak dipungkiri bahwa setiap orang dizaman moderen kini telah menggunakan media sosial terkecuali yang memang gaptek atau yang tidak memiliki smartphone. Saya sendiri menggunakan media sosial seperti instagram, facebook, whatsapp dan aplikasi medsos lainnya. Namun intensitas saya menggunakan smartphone bisa dibilang tidak terlalu sering karena kesibukan yang saya jalani dirumah setelah pulang kuliah. Namun dirumah tidak saya saja yang sebagai pengguna android. 

Dimana adik-adik saya juga setiap hari menggunakan android, hal ini selalu menjadi tuntutan bagi saya untuk mengingatkan mereka tentang kebiasaan menggunakan smarthphone terlalu lama akan berdampak negatif bagi mereka. Walaupun mereka menggunakannya untuk mencari hal yang positif seperti belajar. 

Namun jika terlalu lama juga tidak baik bagi kesehatan mata yang dapat mengakibatkan gangguan (radiasi). Untuk itu karena saya yang dituakan, maka tugas saya adalah mengingatkan kepada adik-adik saya untuk membatasi pemakaian android yang terlalu lama.

Menurut saya jika sekolah memperbolehkan siswa untuk menggunakan gawai disekolah, tentu harus ada ketentuan-ketentuan yang harus di tetapkan agar tidak menggangu jam pelajaran disekolah. Pemakaian gawai disekolah itu dibutuhkan ketika siswa sedang bekerja kelompok, mendapatkan situasi darurat seperti mendapatkan kabar bahwa misalnya terdapat kabar dari anggota keluarga yang sedang membutuhkan pertolongan dll, yang sifatnya komunikasi.

Dalam fikiran, saya seolah-olah telah melihat kebelakang dan berfikir bahwa bagaimana diri saya sekarang atau yang saya alami dari penggunaan smartphone bagi diri baik itu suatu hal positif maupun hal-hal buruk yang saya terima. Saya telah menggunakan smartphone sejak duduk dibangku SMP, jujur hal pertama yang membuat saya tergiur untuk menggunakannya adalah pengaruh media sosial karena dapat membuat saya terhubung dengan kerabat dan keuarga saya yang jauh. 

Dampak dari ini adalah saya tetap menjalin hubungan dengan kerabat jauh yang jarang bertemu dengan saya dan selalu menjalin silahturahmi meskipun hanya lewat sosmed.

Kedua, peran teknologi/smartphone selalu saya gunakan untuk kebutuhan belajar, saya banyak mengetahui sesuatu dari smartphone, mencari solusi yang sulit untuk saya pecahkan juga berkat teknologi smartphone. Untuk itu saya ingin mengatakan bahwa peran smartphone sangat membawa dampak yang baik bagi diri saya sendiri hingga saat ini. Namun kembali ke pembahasan sebelumnya, yang namanya teknologi sangat bermanfaat terhadap kehidupan kita. 

Jika tidak penting dan tidak ada manfaatnya, orang-orang tidak akan mungkin untuk menciptakan dan terus mengupgrade suatu teknologi tersebut. Namun kembali lagi ke persoalan utama yang harus menjadi masalah besar adalah jika teknologi sudah menjadikanmu ingkar dan tidak patuh lagi sama orang tua maka kita wajib untuk memusuhi teknologi.

Referensi :

Syamsuar, & Reflianto. (2019). Pendidikan Dan Tantangan Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi Di Era Revolusi Industri 4.0. Jurnal Ilmiah Teknologi Pendidikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun