Pengujian Rincian
     Pemeriksaan dan penelusuran atas transaksi berhubungan erat dengan pengujian rincian. Contoh yang umumnya sering terjadi adalah sebuah rincian transaksi dapat diperiksa atau ditelusuri dari dokumen sumber berupa kwitansi maupun faktur penjualan atau pembelian ke dalam catatan jurnal pembelian ataupun penjualan. Pada pengujian rincian ini seorang auditor berfokus pada pencarian kesalahan moneter berupa kesalahan pencatatan. Dalam pengujian ini bukti transaksi digunakan auditor dalam menganalisis benar tidaknya pencatatan pendebitan atau pengkreditannya ke dalam akun-akun. Tingkat efektivitas dari pengujian rincian ini terletak pada prosedur serta arsip bukti dokumen yang digunakan. Misalnya saja bukti dokumen yang dibuat oleh pihak internal dengan bukti dokumen yang dibuat pihak eksternal, maka keandalannya lebih terjamin dokumen yang dibuat oleh pihak eksternal.
     Biaya yang harus dikeluarkan untuk pengujian rincian relatif lebih mahal karena dalam prosesnya pun menyita waktu banyak untuk sebuah pemeriksaan berbagai macam transaksi. Pengujian rincian akan menjadi lebih efektik apabila difokuskan pada kesalahan potensial saja. Contohnya seperti apabila auditor akan memeriksa transaksi pembayaran upah maupun transaksi pembelian berlebih, maka auditor dapat memakai software audit yang terjamin keakuratannya untuk memeriksa transaksi tersebut.
Pengujian Rincian Terhadap Saldo
Bukti yang didapatkan dari saldo akun ialah fokus utama dari pengujian rincian ini, misalnya saja saldo pada akun kas, piutang usaha, maupun persediaan. Seorang auditor akan menghubungan kreditur maupun debitur guna mengkonfirmasi benar atau tidaknya saldo utang maupun piutang perusahaan sesuai dengan informasi yang tercatat. Efektif atau tidaknya pengujian rincian ini dapat dilihat berdasarkan bukti yang didapatkan auditor. Semakin kecil bukti yang diberikan pada auditor, maka ruang gerak auditor juga akan semakin sempit dan akan berimbas pada tingginya risiko deteksi.
Pengujian Rinci Terhadap Estimasi Akuntansi
        Secara istilah, estimasi sering diartikan sebagai perkiraan atau sesuatu yang sudah disiapkan atau dikira-kira sebelum hal dimasa depan terjadi. Dari istilah tersebut dapat disimpulkan bahwa estimasi akuntansi ialah perkiraan dalam bidang akuntansi terkait tentang sebuah informasi keuangan dimana di dalamnya memuat akun-akun atau saldo terhadap proses penaksiran yang salah. Contoh dari estimasi akuntansi adalah taksiran atas cadangan kerugian piutang. Dalam laporan keuangan tercatat sejumlah besaran tertentu saldo piutang, ketika dikonfirmasi auditor kepada pihak terkait, jumlah piutangnya memang benar sejumlah itu. Namun hal tersebut tidak menjadi jaminan apakah piutang tersebut dapat tertagih ataukah tidak. Estimasi akuntansi ini menjadi tanggung jawab manajemen entitas.
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat rahmat, Lubis, R. S. D. (2020). Pemeriksaan Akuntansi 1 (Auditing 1). Kencana.
Sari, R. perwita. S. H. D. R. (2019). Pemeriksaan Akuntansi dan Contoh Kasus di Indonesia. Scopindo Media Pustaka.
Hery. (2018). Modern Auditing Internal (S. E. Yatu Sumiharti (ed.); Edisi ketujuh. PT Gelora Aksara Pratama.