Secara fisiologi, pertumbuhan adalah perkembangan perubahan hasil dari proses pematangan pada fungsi fisik yang merupakan hal yang normal pada setiap individu yang sehat. Pertumbuhan juga dapat diartikan sebagai proses transmisi dan konstitusi fisik yang herediter (genetik) dalam proses aktif secara berkesinambungan.
Pengertian perkembangan tidak dapat diulang kembali. Menurut J.P Chaplin, perkmbangan adalah proses kematangan fisik dan psikologi yang terjadi seiring waktu dan dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan proses belajar.
Perbedan Pertumbuhan dan Perkembangan
Dilihat dari aspeknya :
- Pertumbuhan : meliputi fisik, bertambahny umur, perubahan ukuran kaki, kepala, tangan, dan organ lainnya
- Perkembangan : perkembangan fisik (motor development), perkembangan kognitif (personal development) dan perkembangan sosial budaya (social and moral development).
- Fase-fase Pertumbuhan dan Perkembangan Prenatal dan Anak-anak
Para ahli menyuebutkan bahwa masa prenatal adalah masa perubahan evolusi janin dalm kandungan. Kondisi janin dalam kandungan rentan terhadap pengaruh dalam hidupnya yakni seberapa jauh ibu memiliki taraf kesehatan, kebiasaan, dan perilaku yang baik atau tidak baik. Fase prenatal dibagi menjadi 3, yaitu :
- Fase Germinal : dimulai dari pembuahan hingga dua minggu pertama, zigot mulau terbentuk dan mulai membelah menjadi blastokista yang menempel pada dinding rahim.
- Fase Embrional : dari minggu kedua sampai kedepalan, fase ini organ utama mulai terbentuk dan sistem penyokong bagi sel berkembang.
- Fase fetal : dari minggu kesembilan hinga kelahiran dimana jani mengalamio pertumbuhan yang pesat dan organ yang terbentuk mulai berfungsi dengan baik. Di fase ini janin mulai melakukan gerakan yang dapaty dirasakan oleh ibu.
Pada masa neonatal dan bayi, (0-1 bulan) ditandai dengan adaptasi dengan lingkungan luar. Bayi menunjukkan refleks moro dan sucking. Pada masa bayi (1-12 bulan), pertumbuhan fisik dan perkembangan motorik sangat pesat. Bayi muai merangkak, berdiri dan berinteraksi dengan lingkungan, termasuk menunjukkn kecemasan terhadap orang asing dan takut berpisah dengan ibu.
- Fase Pertumbuhan dan Perkembangan Remaja
Sebelum proses dewasa, anak harus melalui tahap pertumbuhan termasuk masa remaja. Kata remaja berasal dari kata latin “adolescence” yang berarti tumbuh kearah kematangan atau tumbuh menjadi dewasa.
- Remaja awal (10-13 tahun)
Pada tahap ini remaja masih terheran-heran dengan perubahan yang terjadi paa tubuhnya senriri dan dorongan yang menyertai perubahan tersebut. Mereka mulai memiliki pemikiran yang baru, mulai tertarik pad lawan jenis, dan kepekaan terhadap ego yang sulit dimengerti oleh orang dewasa.
- Remaja madya (14-17 tahun)
Di tahap ini laki-laki mulai mengalami perubahan suara, BB dan TB bertambah, timbulnya jerawat, sedangkan pada anak perempuan perubahan fisik yang mucul sangat matang ditambah masa menstruasi yang teratur. Dimasa in remaj sudah muali tertarik pada lawan jenis dan sering terjadi pertengkaran dengan orang tua karena remaja cenderung merasa bisa hidup sendiri dan mulai menunjukkan kenakalan remaja dan lebih sering menghabiskan waktu dengan teman sebaya. Remaja diusia ini juga bertindak tanpa pemikiran yang matang.
- Remaja akhir (18-21 tahun)
Di tahap ini masa konsolidasi menuju berdesa ditandai dengan minat yang makin mantap terhadap fungsi intelektual, egonya mencari kesempatan untuk bersatu dengan orang lain dalam pengalaman baru, terbentuknya identitas seksual yang tidak akan berubah lagi, egosentris yang berubah menjadi mengutamakan keseimbangan kepentingan diri sendiri dan orang lain, tumbuhnya dinding yang memisahkan diri pribadi dan masyarakat.
- Teori Perkembangan Kognitif Menurut Vygotsky dan Piaget
Kata 'kognitif' bersumber dari istilah 'cognition' yang artinya sama dengan 'knowing' yaitu mengetahui. Secara luas kognitif adalah proses pengorganisasian dengan pengetahuan Teori ini cenderung mengutamakan cara belajar ketimbang outputnya. Belajar bukan hanya tentang hubungan antara rangsangan tanggapan seperti dalam teori perilaku.
Piaget dan Vygotsky adalah cendekiawan yang telah memberikan kontribusi terbesar dalam bidang teori perkembangan kognitif.
- Perspektif Vygotsky
Vygotsky menekankan pentingnya interaksi sosial dalam perkembangan kognitif. Iya mengembangkan konsep zone of proximal development (ZPD) yang mengatakan bahwa anak dapat melakukan tugas yang lebih kompleks dengan bantuan dari orang dewasa atau temannya yang lebih mampu.
- Perspektif Piaget
Jean Piaget adalah seorang psikolog Swiss yang mengembangkan teori yang berfokus pada proses internal yang terjadi di pikiran anak. Ia mengatakan bahwa perkembangan kognitif anak berlangsung melalui 4 tahap utama yaitu pada tahap Sensor motorik (2-7 tahun), tahap operasional konkret (7-11 tahun), dan tahap operasional formal (> 11 tahun).
Perkembangan, Kematangan serta Pertumbuhan Psikomotorik
Motorik adalah gerakan yang mungkin didapatkan oleh seluruh tubuh sedangkan perkembangan motorik dapat disebut sebagai perkembangan dari unsur kematangan dan pengendalian gerak tubuh, pergerakan motor ini berkaitan erat dengan perkembangan pusat motorik yang ada di otak. Sedangkan psikomotorik adalah bagian dari perkembangan individu yang berkaitan dengan gerak fisik yang berdasarkan hasil dari pengolahan antar kognisi dan afeksi yang membuahkan gerakan fisik berupa perilaku. Ini mencakup kemampuan untuk mengontrol gerak tubuh baik yang bersifat kasar maupun halus, Gerakan tubuh yang bersifat kasar yaitu berjalan dan berlari sedangkan yang bersifat halus itu seperti menulis dan menggambar.
Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada anak yang sehat. Proses ini bersifat kuantitatif dan biasanya terjadi secara progresif yang terjadi sebagai akibat dari proses kematangan dan pengalaman, bekerja dalam suatu proses perubahan yang berkenaan dengan aspek fisik dan psikis atau perubahan tingkah laku dan kemampuan sepanjang proses perkembangan individu mulai dari masa konsepsi sampai mati.
Allport mendefinisikan kematangan diri sebagai hasil dari kelarasan antara fungsi fisik dan psikis sebagai hasil pertumbuhan dan perkembangan. Maslow juga mengatakan kematangan diri seseorang ditandai dengan kemampuannya dalam mengaktualisasikan diri yaitu menggunakan dan memanfaatkan seluruh bakatnya dan potensi-potensinya. Sedangkan P Thilich juga memberikan pandangan bahwa kematangan diri ditandai dengan adanya keberanian untuk hidup, sifat yang mandiri, tekun, serius, bertanggung jawab, serta menerima kenyataan hidup.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI