"Blaik..bocah prengus wingi sore arep mbagusi wae..."seru Jono dengan agak mangkel.
*********
"Wah, awewe jakarta teh, cakep pisan euy...."celetuk Joko saat menunggu busway di koridor. "Hus, disini makenya bahasa betawi, bukan bahasa udik, dodol..."bisik Jono pada adiknya yang mulai 'kumat' dengan penyakit 'ndesonya'. Akhirnya bus yang ditunggu-tunggu pun tiba, antrian calon penumpang berebut masuk kedalam bis. Saat Joko mau masuk pintu bus, tiba-tiba pintu menutup secara otomatis, dan leher Joko yang sebesar leher Mike Tyson pun terjepit pintu bis. "Tulung Mas, tuluuung..."jerit Joko pada Jono yang sudah duluan masuk bis.
Akhirnya Jono meminta petugas untuk mengijinkan Joko masuk bis. "Waduh,...mo naik bis adem kok ya mesti repot kayak gini ya, mas.."sahut Joko. Jono pun diam dengan muka cemberut 'mangkel' dengan kelakuan adiknya itu.
Selang beberapa menit, tiba-tiba bus mengerem mendadak karena ada pengendara motor yang nyelonong masuk jalur busway. Penumpangpun kaget karena banyak penumpang yang terpental akibat terdorong tubuh tambunnya Joko. Saat itu juga Jono mencium bau semacam gas yang 'bocor'.
"Pak Sopir, ada gas yang bocor...tolong dibuka pintunya...."teriak Jono berulang kali dengan nada penuh cemas. Penumpang lain pun panik dan mengira pengereman tadi mengakibatkan kebocoran saluran bahan bakar gas. Ketika pintu terbuka, penumpang pun berebut loncat keluar dari dalam bis, takut kalo bis meledak sewaktu-waktu.
Setelah petugas busway mengecek kondisi bis, dipastikan bahwa tidak ada kebocoran gas. Penumpang pun diminta untuk naik lagi ke dalam bis. Jono dan joko akhirnya kembali lagi masuk ke dalam bis. Namun, aroma gas serupa mulai mengusik kepekaan hidung Jono lagi.
"Joe, kamu merasa aneh ndak dengan bau ini ?"tanya Jono pada adiknya.
"Ya ndak aneh mas, lha wong di rumah aja baunya juga kayak gini..."sahut Joko dengan senyum simpulnya.
"Jadi pas bau gas bocor tadi kamu kenthut, tho...."seru Jono pada adiknya dengan suara keras.
"Kepepet, mas. Abisnya ndak ada fasilitas ventilasi buat buang angin sih..."jawab Joko seenaknya.