Mohon tunggu...
Heri Purnomo
Heri Purnomo Mohon Tunggu... Freelancer - wiraswasta

Penggemar sepakbola dan dunia otomotif. Freelancer.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kembalilah Liverpoolku seperti yang Dulu Lagi

27 Oktober 2019   23:39 Diperbarui: 28 Oktober 2019   00:04 349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kini waktu telah berbalik, giliran lawan yang sering dibuat kalang-kabut oleh Liverpool. Sebuah pengakuan mengejutkan datang dari Josep Guardiola yang kita akui sebagai salah satu pelatih terbaik  dunia.

Selama kariernya sebagai pelatih klub, lawan terberat yang pernah dihadapinya adalah Liverpool! Ini sungguh pujian yang sangat membanggakan!

Oh Tuhan, jadi ini yang namanya Gegenpressing kiranya! Liverpool memainkan bola dengan cara yang sama sekali berbeda dengan sebelumnya.

Saya mulai melirik kembali Sadio Mane, Salah, dkk. Mulai aktif lagi mengikuti perkembangan The Reds baik di daratan Inggris maupun Eropa. Cinta itu rupanya belum hilang.

Tapi 2016 dan 2017 Klopp belum memberikan apa-apa. Manajemen dan Liverpudlian masih menunggu dengan sabar. Maka, tahun 2018 adalah awal kebangkitan Liverpool dari tidur panjangnya.

Di penghujung tahun Liverpool menjadi juara di kompetisi yang paling berat di Eropa, Liga Champion, setelah melewati perjuangan yang penuh liku sejak babak penyisihan grup. Lawan yang disingkirkan di semi final bukanlah main-main, calon kuat juara kompetisi ini, Barcelona.

Ini gelar yang sangat membanggakan. Namun, tropi sesungguhnya yang sudah lama diincar Liverpool bukanlah itu. Bukan. Di kompetisi Liga Inggris di tahun itu, mereka nyaris menjadi juara. Ya, nyaris! Keunggulan 7 poin menjelang akhir kompetisi gagal mereka pertahankan.

Mental juara yang dimiliki anak-anak asuh Pep Guardiola membuat Manchester City unggul 1 poin dari Liverpool di akhir kompetisi, City 98 dan Liverpool 97, dan memastikan mereka menjadi juara pada tahun tersebut. Dalam sejarah Liga Inggris, baru kali ini terjadi sebuah tim dengan poin di atas 90 gagal menjadi juara di akhir kompetisi. Liverpudlian pun kembali berduka. S

Dan saya masih Liverpudlian. 

Sejatinya, 2018 adalah tahun yang hampir sempurna bagi Liverpool. Jadi juara Liga Champion, Virgil van Dijk terpilih sebagai bek dan pemain terbaik UEFA 2018-2019, Alisson Becker penjaga gawang terbaik UEFA 2018-2019, dan Jurgen Klopp pelatih terbaik UEFA 2018-2019, adalah pengakuan nyata bagaimana bagusnya kualitas Liverpool.

Tapi itu belum cukup. Liverpool harus jadi juara Liga Inggris secepatnya supaya harkat dan martabat mereka kembali terangkat ke tempat yang semestinya dan lawan-lawan mereka di Inggris kembali menghormati mereka. 29 tahun adalah waktu yang sangat lama menunggu bagi tim sekelas Liverpool kembali menjadi juara Liga Inggris.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun