Mohon tunggu...
Supriyadi Cahgalungu
Supriyadi Cahgalungu Mohon Tunggu... Guru - Menikmati setiap proses yang dilalui

hidup tak selamanya seperti yang direncanakan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Aksi Nyata Budaya Positif

14 Februari 2022   20:57 Diperbarui: 14 Februari 2022   20:59 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aksi Nyata Budaya Positif

Dibuat oleh Supriyadi, S.Pd. unit kerja SMP Negeri 2 Kranggan, Kabupaten Temanggung.

 

1.1 Latar Belakang

Budaya Positif di sekolah sangatlah penting untuk mengembangkan peserta didik yang memiliki karakter kuat, sesuai Profil Pelajar Pancasila yang dicetuskan sebagai pedoman untuk pendidikan di Indonesia. Untuk membangun budaya positif, sekolah perlu menyediakan lingkungan yang positif, aman, dan nyaman agar peserta didik mampu berfikir, bertindak, dan mencipta secara merdeka, mandiri, dan bertanggungjawab.

Salah satu strategi yang perlu ditinjau ulang adalah bentuk disiplin yang selama ini dijalankan di sekolah. Kesadaran akan penerapan disiplin belum berdasarkan motivasi internal, dimana pembiasaan positif yang diterapkan bukan disiplin positif, namun masih menganut sistem penghargaan dan hukuman. Model disiplin yang dibangun masih belum berpusat pada peserta didik, selain itu posisi kontrol guru belum sampai pada tahap manajer melainkan sebagai penghukum dan pembuat peserta didik merasa bersalah.

Sebagai pendidik, tujuan kita adalah menciptakan peserta didik yang memiliki disiplin diri sehingga mereka bisa berperilaku dengan mengacu pada nilai-nilai kebajikan universal dan memiliki motivasi internal. Peserta didik yang memiliki disiplin diri berarti mampu bertanggungjawab terhadap apa yang dilakukannya.

Bagaimana Peran kita sebagai pendidik dapat menumbuhkan disiplin diri pada diri peserta didik sehingga mereka mampu menggali potensinya menuju kepada sebuah tujuan. Sesuatu yang dihargai dan bermakna, mengontrol diri, menguasai diri untuk memilih tindakan yang mengacu pada nilai-nilai yang dihargai.

Bagaimana budaya positif yang sudah ada di sekolah berkembang menjadi karakter semua warga sekolah. Bagaimana pendidik menumbuhkembangkan budaya positif dalam mewujudkan karakter Profil Pelajar Pancasila, dan bagaimana menerapkan disiplin restitusi di posisi monitor dan manajer sehingga lingkungan yang positif, aman dan nyaman dapat terwujud.

 

1.2 Deskripsi Aksi Nyata

1. Tujuan.

Adapun yang menjadi tujuan dalam tindakan nyata ini adalah sebagai berikut:

  1. Terwujudnya visi sekolah melalui penerapan budaya positif.
  2. Terbentuknya karakter disiplin yang kuat.
  3. Menumbuhkan dan menguatkan karakter positif melalui pembiasaan-pembiasaan positif.
  4. Menumbuhkembangkan karakter Profil Pelajar Pancasila yaitu pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
  5. Menguatkan peran sebagai guru penggerak melalui penerapan restitusi dalam menanamkan disiplin positif pada peserta didik.

2. Tolak Ukur

Untuk mengetahui sejauh mana kegiatan ini sudah dilakukan dan untuk mengontrol kegiatan agar tetap tearah pada tujuan yang sudah ditetapkan, maka tolak ukur yang digunakan adalah sebagai berikut :

  1. Terbentuknya keyakinan kelas sebagai landasan dalam memecahkan permasalahan yang ada dikelas. Keyakinan kelas ini dibentuk dan disepakati oleh peserta didik bersama walikelas.
  2. Konsistensi peserta didik dan walikelas dalam menjalankan keyakinan kelas.
  3. Minimal 75% peserta didik sudah menunjukkan menguatnya karakter positif seperti disiplin dan bertanggungjawab pada proses pembelajaran maupun diluar proses pembelajaran.
  4. Membudayanya 5S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan dan Santun)
  5. Dokumentasi kegiatan pembentukan keyakinan kelas bersama peserta didik dan wali kelas, proses kegiatan restitusi, kegiatan kolaborasi dan sharing dengan walikelas dan rekan sejawat, serta hasil pengumpulan tugas.

3. Linimasa Tindakan yang dilakukan

  • Konsultasi dengan kepala sekolah
  • Diskusi dengan rekan guru lain
  • Menyusun rencana atau program kegiatan
  • Melaksanakan program kegiatan:
  • Membuat kesepakatan kelas (keyakinan kelas) di setiap kelas:
  • Guru menanyakan kepada peserta didik tentang kelas impian mereka.
  • Murid merespon dengan memberikan pendapat mereka tentang kelas yang merekan impikan.
  • Guru dan peserta didik berdiskusi, murid menyampaikan ide tentang poin-poin keyakinan kelas dan menyepakati usulan yang kemudian diterima menjadi keyakinan kelas.
  • Peserta didik menulis hasil diskusi keyakinan kelas di kertas yang sudah disediakan.
  • Peserta didik menempel hasil keyakinan kelas di papan keyakinan kelas
  • Semangat Pagi (SAPA)
  • Setiap guru mendapatkan jadwal untuk melaksanakan semangat pagi.
  • Sesuai dengan jadwal maka guru datang lebih pagi untuk menyambut kehadiran peserta didik,
  • Pada saat menyambut peserta didik guru bertugas memantau kedisiplinan peserta didik berkaitan dengan kehadiran peserta didik, kerapihan seragam peserta didik, penerapan protokol kesehatan, pengecekan dan pencatatan suhu tubuh peserta didik.
  • Guru memantau agar peserta didik melaksanaka 5S (senyum, sapa, salam, sopan, dan santun)
  • Kolaborasi dengan rekan guru lain (semua guru mendapatkan jadwal piket untuk melaksanakan Semangat Pagi)
  • Evaluasi kegiatan
  • Refleksi kegiatan

4. Dukungan yang dibutuhkan:

  • Kepala sekolah
  • Rekan guru lain
  • Komite sekolah
  • Peserta didik
  • Orang tua peserta didik
  • Sarana prasarana sekolah

1.3 Hasil Aksi Nyata

Adapun hasil dari tindakan aksi nyata yang sudah dilakukan adalah :

  1. Terbentuknya keyakinan kelas yang dibuat dan disepakati oleh peserta didik bersama walikelas.
  2. Menguatnya karakter disiplin waktu yang ditunjukkan dengan tidak adanya catatan terlambat masuk sekolah, disiplin dalam memakai masker dan disiplin dalam memakai seragam sesuai hari.
  3. Peserta didik sudah menunjukkan 5S.

1.4. Pembelajaran yang didapat dari pelaksanaan

Pembelajaran yang didapatkan dari pelaksanaan tindakan aksi nyata dalam membangun budaya positif ini adalah:

  1. Pentingnya membuat keyakinan kelas untuk menumbuhkan motivasi internal pada diri peserta didik.
  2. Adanya dukungan dari dari berbagai pihak terkait, sarana dan prasarana yang memadai sangat berkontribusi dalam usaha membangun disiplin positif.
  3. Layanan restitusi dalam menyelesaikan permasalahan memfokuskan peserta didik untuk belajar dari kesalahan, menuntun untuk melihat ke dalam diri, memperbaiki hubungan, fokus pada karakter dan solusi.
  4. Untuk menerapkan displin restitusi, seorang guru harus mampu memposisikan diri sebagai manajer agar dapat membimbing peserta didik sehingga peserta didik mampu mengevaluasi diri bagaimana menjadi diri sendiri yang lebih baik.

1.5. Rencana Perbaikan Untuk Pelaksanaan di masa mendatang

Setiap 3 bulan, butir-butir keyakinan kelas dievaluasi dan diperbaiki. Jika item butir-butir keyakinan kelas sudah membudaya, maka diganti dengan item lainnya sehingga akan semakin banyak item-item budaya positif yang dapat ditumbuhkan pada peserta didik.

Dokumentasi Tindakan Aksi Nyata Budaya Positif

  • Komunikasi perencanaan tindakan dan revisi perencanaan kepada kepala sekolah.

  • Pembentukan Keyakinan Kelas.
  • Dokpri
    Dokpri
  • Dokpri
    Dokpri
  • Dokpri
    Dokpri

  • Kolaborasi dan sharing dengan walikelas dan rekan sejawat berkaitan strategi membangun budaya positif di kelas.
  • Dokpri
    Dokpri

  • Melakukan Layanan Restitusi
  • Dokpri
    Dokpri


  • Menerapkan Disiplin Positif melalui program Semangat Pagi
  • Dokpri
    Dokpri
  • Dokpri
    Dokpri
  • Dokpri
    Dokpri
  • Dokpri
    Dokpri



HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun