Senyumku di awal pagi,
tentang serpihan masa lalu yang terbuka kembali,
iya aku memikirkannya,
dalam anganku sepanjang kelamnya malam,
dengan mata terpejam ku berspekulasi..
yaaa..
ia datang lebih awal,
ia lebih lama bersemayam,
ia membuatmu bertahan menjalani yang lalu,
ia mungkin terlihat lebih hijau...
yaaa..
aku tak berhak memvonisnya,
atau bahkan membenci dan menghujamnya,
ia tidak salah karna pernah ada,
hanya mungkin kurang tepat jika muncul kembali...
yaaa..
entah dengan sebab dan alasan apapun,
perasaaan ini akan spontan terasa sakit,
pisau-pisau rindumu menyayat bagian tubuh ini,
dengan ujungnya yang tajam dam kecil,
membuat kaki ini sejenak tak dapat melangkah,
bahkan berdiri pun ku sulit menjaga keseimbangannya...
yaa..
mungkin salah aku mempersepsikannya,
tapi inilah sebongkah hati,
satu bagian yang tak dapat ku rekayasa...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H