Penggunaan diksi serta majas menjadi kelebihan antologi ini. Kedua hal tersebut membantu pembaca untuk memahami pemikiran dan emosi yang berusaha disampaikan oleh Ko melalui puisinya. Cover buku antologi yang digunakan juga cukup sederhana dan baik walaupun kekurangan dari cover yang sederhana ini adalah kurangnya sebuah gambar menunjukkan pesan "pertapa" pada judul buku. Penulisan dan pencetakan setiap puisi juga sudah sangat baik dan mudah untuk dibaca.
Secara garis besar buku antologi puisi Ikan adalah Pertapa merupakan karya sastra dengan nilai mutu yang sangat tinggi. Penggunaan diksi yang sebagian besar mudah untuk dipahami sangat cocok untuk pembaca kasual yang tidak begitu mendalami dunia sastra.Â
Buku ini juga dapat menjadi buku rekomendasi bagi penyair, mahasiswa, atau penggiat sastra sebagai sebuah referensi untuk menulis antologi puisi. Selain itu, antologi ini juga dapat menjadi gerbang pertama bagi pembaca untuk mendalami sastra Korea. Sebagai akhir kata, antologi puisi ini memberikan perspektif baru bagi pembacanya untuk merenungi kehidupan dan realitas. Memang kehidupan penuh dengan rintangan dan kesedihan, tetapi di balik semua itu seperti yang Ko berusaha sampaikan adalah ada masa indah dan penuh kasih sayang bagi orang yang terus berjalan menuju kehidupan yang lebih baik.
Cahara Nusa Antara, Mahasiswa Bahasa dan Sastra Indonesia , UPI Bandung
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H