Mohon tunggu...
caesar hizkiaangkouw
caesar hizkiaangkouw Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

keep going

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mencegah Penularan Covid 19, Mahasiswa KKN UNDIP Mengajak Warga Membuat Handsoap Sendiri dengan Harga Murah dan Terjangkau

11 Februari 2021   20:35 Diperbarui: 11 Februari 2021   20:58 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Semarang (17/1), warga RW 07 Kelurahan Bulusan turut serta ikut dalam kegiatan sosialisasi dan pelatihan pembuatan hand soap yang diadakan oleh mahasiswa KKN UNDIP TIM I Periode 2021.

Pandemi COVID-19 di Indonesia adalah bagian dari pandemi penyakit Coronavirus 2019 (COVID-19) yang sedang berlangsung di seluruh dunia. Penyakit ini disebabkan oleh Coronavirus sindrom pernapasan akut berat 2 (SARS-CoV-2). 

Kasus positif COVID-19 di Indonesia pertama kali dideteksi pada 2 Maret 2020, ketika dua orang terkonfirmasi tertular dari seorang warga negara Jepang. Pada tanggal 9 April, pandemi sudah mulai menyebar ke 34 provinsi yaitu Jawa Timur, DKI Jakarta, dan Sulawesi Selatan sebagai provinsi paling terpapar. Sampai di tanggal 13 Agustus 2020, Indonesia telah melaporkan sebanyak 132.816 kasus positif, kedua terbanyak di Asia Tenggara setelah Filipina. 

Dalam hal angka kematian, Indonesia menempati peringkat kelima terbanyak di Asia dengan 5.968 kematian. Namun, angka kematian diperkirakan jauh lebih tinggi dari data yang dilaporkan lantaran tidak dihitungnya kasus kematian dengan gejala COVID-19 akut yang belum dikonfirmasi atau dites.  

Menurut WHO sendiri mengatakan dalam menghadapi wabah COVID-19 adalah melakukan proteksi dasar, yang terdiri dari cuci tangan secara rutin dengan alkohol atau sabun dan air, menjaga jarak dengan seseorang yang memiliki gejala batuk atau bersin, melakukan etika batuk atau bersin, dan berobat ketika memiliki keluhan yang sesuai kategori suspek.

Menurut Riedel et all dalam Susilo 2020 dalam perilaku cuci tangan harus selalu diterapkan oleh seluruh petugas kesehatan pada lima waktu, yaitu sebelum menyentuh pasien, sebelum melakukan prosedur, setelah terpajan cairan tubuh,Dan setelah menyentuh pasien dan setelah menyentuh lingkungan pasien. 

Air sering disebut sebagai pelarut yang universal, namun mencuci tangan dengan air saja tidak cukup untuk menghilangkan coronavirus karena virus tersebut merupakan virus RNA dengan selubung lipid bilayer. Sabun mampu mengangkat dan mengurai senyawa hidrofobik seperti lemak atau minyak. Selain menggunakan air dan sabun, etanol 62-71% dapat mengurangi infektivitas virus. Oleh karena itu, membersihkan tangan dapat dilakukan dengan hand soap berbasis sabun dan air.  

dokpri
dokpri
Pertama-tama Kegiatan dimulai dengan senam pagi yang biasa dilakukan warga RW 07 pada setiap hari Minggu pukul 08.30 hingga 09.30. Senam pagi tidak hanya diikuti oleh warga RW 07 saja, melainkan juga para mahasiswa KKN juga turut serta meramaikan senam tersebut. 

Kegiatan senam ini dilakukan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan yang berlaku. Kemudian, di kegiatan selanjutnya mahasiswa KKN mengajak warga untuk ikut serta dalam sosialisasi dan pelatihan pembuatan Hand Soap

Tujuan dari kegiatan sosial ini adalah agar warga dapat memahami fungsi dari Handsoap dan pengaruhnya bagi kesehatan serta mengetahui bahan-bahan apa saja yang dapat digunakan. Kegiatan pelatihannya sendiri menggunakan bahan yang dapat ditemui di aplikasi online shop dengan harga yang terjangkau, yaitu Biang sabun yang bisa di dapatkan dengan harga Rp 4.500 saja.

dokpri
dokpri
Warga sangat antusias dengan adanya kegiatan ini, terlebih saat mengetahui biang sabun dapat dibuat secara mandiri dengan biaya yang minim serta proses yang mudah dan praktis. yakni dengan mencampurkan biang sabun dan air kedalam ember,di aduk hingga rata menggunakan bor atau alat pengaduk, setelah itu diamkan hingga busa nya menghilang. proses pembuatan Handsoap secara mandiri lebih baik menggunakan bor karena dapat mengaduk biang sabun dengan rata.  

Dosen Pendamping Lapangan: drg. Isniya Nosartika, MDSc., Sp. Perio 

Penulis: Caesar Hizkia Angkouw (Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan, Fakultas Ekonomi Bisnis 2017)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun