Waktu sekitar 4 jam dihabiskan untuk menjelajahi area pemukiman yang dapat diakses oleh para wisatawan. Namun, terdapat sedikit penyesalan karena tidak dapat melihat area persawahan yang luas dan area makam yang juga memiliki signifikansi dalam konteks desa ini. Pembatasan akses ke area tersebut disebabkan oleh adanya upacara adat yang sedang berlangsung.
Dengan penuh keingintahuan, mendorong untuk memperoleh wawasan yang lebih mendalam terkait keindahan dan kekayaan Desa Tenganan. Namun juga menyadari pentingnya kepatuhan terhadap tradisi dan upacara adat yang sedang berlangsung, serta menghormatinya dengan sepenuh hati. Meskipun kunjungan ini hanya sebatas pada sebagian kecil dari wilayah tersebut, pengalaman yang didapatkan tetap memberikan gambaran yang tak ternilai tentang keunikan dan keindahan yang menjadi ciri khas tak tergantikan dari Desa Tenganan.
Memiliki kesempatan yang istimewa untuk menyaksikan sebuah upacara adat yang sangat berarti, yaitu upacara adat Ngenis, memberikan gambaran mengesankan tentang semangat dan kerja sama yang ditunjukkan oleh penduduk Desa Tenganan. Upacara ini memiliki makna penting sebagai pembersihan dan penyucian pura yang tersebar di sekitar Desa Tenganan. Terkesan oleh pelaksanaan upacara adat ini yang berjalan dengan lancar, terlihat betapa penduduk desa bekerja sama dengan penuh semangat.
Melalui pengamatan yang dilakukan, terlihat dengan kagum bagaimana penduduk Desa Tenganan turut serta dalam kerjasama kolektif untuk mempersiapkan segala kebutuhan yang diperlukan dalam upacara adat ini. Mereka berperan aktif dengan semangat dan rasa kebersamaan yang tinggi, memprioritaskan kebersihan dan perawatan pura-pura yang menjadi elemen integral dalam kehidupan mereka.
Rasa kekeluargaan yang erat masih terasa kuat di Desa Tenganan. Terpancarlah kehangatan dan kebersamaan yang mengalir di antara penduduk desa. Ketika melihat mereka bekerja bersama, saling membantu, dan merayakan tradisi leluhur dengan semangat yang membara, terasa keterhubungan dengan perasaan persatuan dan kebersamaan yang dirasakan oleh mereka.
      Upacara adat Ngenis di Desa Tenganan menjadi bukti yang meyakinkan tentang kekuatan ikatan sosial dan budaya yang melingkupi komunitas tersebut. Melalui pengamatan ini, dapat diamati semangat gotong-royong dan kekompakan yang diperlihatkan oleh penduduk desa dalam menjaga warisan leluhur mereka. Fenomena ini memberikan inspirasi dan mengesankan tentang kehidupan masyarakat Desa Tenganan yang kaya akan nilai-nilai tradisional dan kebersamaan.
    Desa Adat Tenganan dikenal memiliki kekayaan yang luar biasa dalam menjaga kearifan lokal yang telah bertahan hingga saat ini, terutama melalui penerapan Awig-Awig, yaitu serangkaian aturan adat yang berlaku di desa tersebut. Keunikan yang signifikan terlihat dalam praktik Awig-Awig ini, karena aturan tersebut tidak hanya berfungsi untuk mengatur kehidupan sehari-hari  penduduk, tetapi juga memiliki peran penting dalam menjaga dan melindungi lingkungan alam sekitar desa.
     Awig-Awig yang ada di desa ini mengandung larangan-larangan yang memikat. Salah satu contohnya adalah larangan menebang pohon, bahkan jika pohon itu milik sendiri. Larangan ini menunjukkan komitmen penduduk desa dalam menjaga keberlanjutan alam dan melestarikan sumber daya alam yang ada di sekitar mereka. Selain itu, mereka juga melarang pengambilan buah dari pohon, dengan tujuan menjaga kesinambungan alam dan menghormati hak hidup bagi semua makhluk di sekitar mereka.
     Awig-Awig ini bukan hanya berlaku untuk penduduk desa, tetapi juga untuk para pengunjung yang datang ke desa ini. Pengunjung diharapkan untuk mematuhi aturan-aturan desa ini agar dapat menghormati dan menjaga harmoni yang telah tercipta. Jika melanggar aturan-aturan ini, dapat berakibat pada denda yang signifikan.
     Dalam kepatuhan terhadap Awig-Awig, sistem aturan adat yang berlaku di Desa Tenganan, merupakan kekuatan dan kearifan yang tercermin dari masyarakat setempat. Mereka telah berhasil menciptakan suatu sistem yang tidak hanya mengatur kehidupan mereka sendiri, tetapi juga memperhatikan kelestarian alam dan lingkungan di sekitar mereka. Fenomena ini memberikan gambaran yang lebih mendalam tentang nilai-nilai kearifan lokal yang dijunjung tinggi oleh penduduk desa ini.