Digitalisasi media massa membuat penulisan serta penerbitan artikel dapat dilakukan di banyak platform (multiplatform). Multiplatform memberi kemudahan kepada pembaca dalam mencari dan mendapatkan informasi yang diinginkan.Â
Sistem multiplatform tidak hanya bertumpu pada satu platform saja, yang berarti cakupan target audiens bisa semakin luas, sehingga informasi yang disebarkan semakin banyak.
Misalnya saja, ketika Anda ingin mencari berita di media Kompas, Anda akan menemukan Kompas di berbagai macam platform, seperti televisi, radio, majalah, koran, dan berita online.
Dalam hal ini, penulis memiliki pengaruh pada setiap konten yang diciptakan agar mampu dinikmati di platform manapun, baik berbasis cetak maupun digital. Untuk itu, gaya penulisan W3C (World Wide Web Consortium) ini dapat membantu Anda dalam menulis multiplatform.
1. Judul dan Deskripsi Tautan yang Jelas dan Akurat
Penggunaan judul yang informatif memudahkan pembaca dalam memindai halaman dengan cepat untuk mencari informasi yang diinginkan. Terutama bagi pembaca naskah digital yang cenderung membaca secara memindai, bukan mendetail.
2. Tulis Topik di Awal Kalimat atau ParagrafÂ
Menuangkan topik di paragraf awal akan membantu pembaca menemukan inti walau hanya membaca sekilas. Hal ini bertujuan agar pembaca dapat menemukan topik yang mereka cari hanya dengan membaca sepintas di awal paragraf.Â
Pembaca juga akan memilih potongan informasi pada setiap paragraf, serta menentukan menarik atau tidaknya.Â
3. Satu Paragraf Memiliki Satu Gagasan Utama
Ini memudahkan pembaca memahami gagasan utama tulisan di setiap paragraf.
4. Hindari Bahasa Gaul dan Jargon
Sebaiknya gunakan bahasa yang benar sesuai KBBI, agar maksud tulisan dapat tersampaikan dengan baik. Penggunaan bahasa gaul dapat membuat persepsi orang menjadi berbeda.
5. Gunakan Kata-Kata yang Umum
Gunakan kata-kata yang familiar dan mudah dipahami oleh semua orang, agar informasi dapat dimaknai dengan benar.
6. Gunakan Kata Kerja Aktif
Penggunaan kata kerja aktif membuat pembaca lebih memahami tiap kalimat.
7. Hindari Struktur Kalimat yang Rumit
Penyusunan kalimat yang rumit pada sebuah tulisan, membuat pembaca sulit memahami isi pesan dan akan terkesan membosankan.
Kembali lagi pada gaya penulisan yang dipilih sesuai dengan tujuan, baik berbasis digital atau cetak. Pertimbangkan sifat konten, aksesibilitas, kegunaan, dan motivasi dari pembaca dalam menulis konten.Â
Penulis perlu memperhatikan aksesibilitas konten. Artinya konten dibuat dan didesain agar mudah dijangkau semua orang. Untuk memudahkan pembaca dalam membaca konten, perlu diperhatikan perangkat yang akan digunakan oleh pembaca.
Hal-hal yang harus dipertimbangkan seperti sifat, ukuran, dan resolusi layar device yang berbeda, navigasi browser, serta platform dan sistem operasi seperti Mac, Windows, atau Linux, akan mempengaruhi tampilan konten.
Dalam buku "Writing: A Manual for the Digital Age", David Blakesley & Jeffrey Hoogeveen menjelaskan prinsip aksesibilitas ala W3C, meliputi:
Sediakan alternatif untuk konten audio dan visual
Jangan hanya menggantungkan penggunaan warna
Gunakan mark up dan style sheet dengan benar
Gunakan bahasa alami
Buatlah tabel yang dapat diubah dengan anggun
Memastikan tampilan teknologi baru pada halaman
Pertimbangkan kontrol pengguna terhadap pergantian konten sewaktu-waktu
Pastikan aksesibilitas langsung dari pengguna
Desain dengan rapi agar bisa diakses secara mandiri oleh perangkat
Gunakan solusi sementara
Terapkan teknologi dan pedoman W3C
Berikan informasi sesuai konteks
Sediakan sistem navigasi yang jelas
Pastikan konten yang disajikan jelas dan sederhana
Jadi jangan lupa untuk selalu  menerapkan tips ala W3C, agar kontenmu semakin informatif dan menarik!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H