Dari inspirasi dan spirit itu yang kemudian membawa kita untuk bergerak secara konkret dengan memilah dan memilih sampah-sampah plastik menurut jenis dan bahkan warnanya untuk kemudian membentuknya menjadi sebuah benda yang mempunyai fungsi atau nilai lebih.
Dalam Ensiklik Laudato Si, Paus Fransiskus menuliskan argumen teologinya tentang pentingnya mengatasi perubahan iklim dan melindungi lingkungan. Dia menjelaskan kerusakan yang terus-terusan dilakukan oleh manusia terhadap lingkungan sebagai satu tanda kecil dari krisis etika, budaya dan spiritual modernitas. Solusinya, menurutnya membutuhkan pengorbanan dan “revolusi budaya” di seluruh dunia.
Paus Fransiskus mengatakan setiap aktivitas yang berdampak pada lingkungan juga harus “memperhitungkan hak-hak dasar kaum miskin dan mereka yang kurang mampu.” Paus Fransiskus mengatakan “konsumerisme yang tidak beretika” telah menyebabkan tingkat konsumsi yang menyebabkan memperparah kerusakan lingkungan.
Paus Fransiskus mengajak setiap orang untuk membentuk jaringan sosial dengan tujuan menekan pemimpin politik untuk melakukan perubahan dan membantu mereka yang kehilangan tempat tinggal atau pekerjaan akibat perubahan iklim. Dia juga mendesak agar masyarakat mengubah gaya hidup mereka, termasuk “menggunakan transportasi umum, atau naik mobil bersama-sama, dan menanam pohon serta mematikan lampu-lampu yang tidak digunakan."
Cara yang kami pakai dalam mengelola sampah plastik menjadi barang - barang yang cantik dan unik seperti dibawah ini:
Ini adalah gambar hasil karya ATMI recycle:
Para mahasiswa beasiswa melalui penjualan produk yang dihasilkan ATMI Recycle Studio ini berhasil menciptakan produk bernilai tinggi yang diminati oleh pasar.
Keuntungan dari penjualan produk-produk ini kemudian dialokasikan untuk memberikan bantuan kepada mahasiswa yang membutuhkan khusus nya dalam hal keuangan, supaya para mahasiswa - mahasiswi beasiswa bisa fokus dalam studi tanpa harus terbebani oleh biaya pendidikan.
Selain memberikan dukungan finansial, ATMI Recycle Studio juga memberi kesempatan bagi para mahasiswa untuk terlibat langsung dalam proses produksi, dengan begitu mahasiswa-mahasiswi beasiswa dapat mengembangkan keterampilan dan memiliki standar yang relevan dengan industri, serta memperoleh pengalaman yang berharga.
Program ini tidak hanya menguntungkan mahasiswa dari segi finansial dan keterampilan, tetapi juga menanamkan nilai-nilai kepedulian lingkungan. Dengan memanfaatkan bahan-bahan limbah plastik, Recycle Studio ATMI memberikan contoh konkret tentang bagaimana inovasi dan kreativitas dapat digunakan untuk menghasilkan dampak positif bagi lingkungan dan mahasiswa terutama dalam bidang finasial.