Mohon tunggu...
Analgin Ginting
Analgin Ginting Mohon Tunggu... Human Resources - Saya seorang pencinta kemanusiaan, suka berbagi untuk kebaikan bersama

Regenerasi dari akun Kompasiana sebelumnya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tidak Objektif Penulisan Sejarah Nasional, Kerajaan Haru Belum Ditulis

23 Januari 2025   12:07 Diperbarui: 23 Januari 2025   16:36 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rekaan terhadap Kerajaan Haru menguasai Selat Malaka. Sumber : https://daerah.sindonews.com/read/1380647/29/kerajaan-aru-riwayat-negeri-perompak-pengu

Padahal, objektivitas sejarah menuntut perhatian terhadap berbagai entitas yang berperan dalam membentuk perjalanan bangsa, termasuk kerajaan-kerajaan regional yang mungkin tidak mencapai hegemoni, tetapi memiliki peran penting dalam budaya, diplomasi, dan perlawanan.

4. Dampak Terhadap Pemahaman Identitas Lokal

Tidak dimasukkannya Kerajaan Haru dapat membuat masyarakat Sumatera Utara kehilangan keterhubungan dengan sejarah lokal mereka sendiri.

Dalam konteks modern, pengakuan sejarah kerajaan lokal penting untuk memperkuat identitas daerah dan memahami kontribusi wilayah-wilayah tersebut dalam sejarah Nusantara.

5. Upaya Revisi dan Kajian Akademis

Penelitian akademis modern mulai merevisi narasi-narasi lama dengan menambahkan kerajaan-kerajaan yang sebelumnya terabaikan, seperti Haru, Dharmasraya, dan Tanjungpura.

Sejarawan seperti Budi Agustono dan T. Ibrahim Alfian menekankan perlunya memasukkan sejarah kerajaan-kerajaan Sumatera dalam narasi besar sejarah nasional untuk memberikan gambaran yang lebih utuh.

Kerajaan Haru 

Kerajaan Haru, juga dikenal sebagai Kerajaan Aru, merupakan salah satu kerajaan yang pernah berdiri di wilayah pantai timur Sumatera Utara pada abad ke-13 hingga ke-16 Masehi. Meskipun memiliki peran signifikan dalam sejarah Sumatera, terutama dalam konteks interaksi dengan kerajaan-kerajaan seperti Majapahit dan Kesultanan Aceh, keberadaan Kerajaan Haru seringkali kurang mendapatkan sorotan dalam buku-buku sejarah Indonesia dibandingkan dengan kerajaan besar lainnya seperti Sriwijaya atau Majapahit.

Rekaan terhadap Kerajaan Haru menguasai Selat Malaka. Sumber : https://daerah.sindonews.com/read/1380647/29/kerajaan-aru-riwayat-negeri-perompak-pengu
Rekaan terhadap Kerajaan Haru menguasai Selat Malaka. Sumber : https://daerah.sindonews.com/read/1380647/29/kerajaan-aru-riwayat-negeri-perompak-pengu

Dalam buku "Sejarah Nasional Indonesia Edisi Pemutakhiran Jilid 2: Zaman Kuno", yang dianggap sebagai salah satu referensi standar sejarah Indonesia, pembahasan mengenai Kerajaan Haru tidak sekomprehensif pembahasan tentang Sriwijaya atau Majapahit. Hal ini mungkin disebabkan oleh keterbatasan sumber tertulis dan artefak yang dapat memberikan gambaran lengkap mengenai sejarah dan peran Kerajaan Haru dalam konteks nasional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun