Mohon tunggu...
Analgin Ginting
Analgin Ginting Mohon Tunggu... Human Resources - Saya seorang pencinta kemanusiaan, suka berbagi untuk kebaikan bersama

Regenerasi dari akun Kompasiana sebelumnya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kerajaan Haru dan Suku Karo Dalam Pandangan 3 Sejarawan Lintas Benua

7 Januari 2025   10:30 Diperbarui: 7 Januari 2025   10:41 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Inilah peta lokasi kerajaan kerajaan Nusantara pada Abad ke 15.  sumber ChatGPT

Hooker menyoroti berbagai aspek yang berkaitan dengan Kerajaan Haru (Aru) di Sumatera Utara. Berikut adalah beberapa pandangan Hooker mengenai Kerajaan Haru dalam konteks Sulalatus Salatin:

1. Posisi Strategis dan Pengaruh Kerajaan Haru

Hooker mencatat bahwa Sulalatus Salatin menggambarkan Kerajaan Haru sebagai entitas politik yang signifikan di wilayah Sumatera bagian utara. Haru disebutkan memiliki hubungan diplomatik dan konflik dengan Kesultanan Melaka, menunjukkan peran pentingnya dalam dinamika politik regional pada masa itu. Kedekatan geografis dan interaksi politik antara Haru dan Melaka menyoroti posisi strategis Haru dalam jalur perdagangan Selat Malaka.

2. Hubungan Diplomatik dan Perkawinan Politik

Dalam Sulalatus Salatin, terdapat narasi tentang pernikahan antara anggota keluarga kerajaan Melaka dengan bangsawan Haru. Hooker menafsirkan bahwa pernikahan semacam ini berfungsi sebagai alat diplomasi untuk memperkuat aliansi dan mengamankan hubungan politik antara kedua kerajaan. Pernikahan politik ini mencerminkan strategi umum di Asia Tenggara untuk membangun jaringan kekuasaan melalui ikatan keluarga.

3. Representasi Budaya dan Identitas Etnis

Hooker juga menyoroti bahwa Sulalatus Salatin merepresentasikan Kerajaan Haru dengan ciri-ciri budaya dan identitas etnis yang khas. Beberapa nama penguasa Haru yang disebutkan dalam teks memiliki unsur-unsur yang berkaitan dengan budaya Karo, menunjukkan adanya pengaruh etnis Karo dalam struktur kekuasaan Haru. Hal ini mencerminkan keragaman etnis dan budaya di wilayah Sumatera pada masa itu.

4. Konflik dan Perebutan Kekuasaan

Dalam analisisnya, Hooker mencatat bahwa Sulalatus Salatin mendokumentasikan konflik antara Melaka dan Haru, termasuk serangan dan ekspedisi militer. Perebutan kekuasaan dan dominasi di wilayah tersebut mencerminkan persaingan antara kerajaan-kerajaan Melayu untuk menguasai jalur perdagangan dan sumber daya. Hooker menekankan bahwa narasi konflik ini disajikan dalam Sulalatus Salatin untuk menegaskan superioritas Melaka dan legitimasi kekuasaannya.

5. Legitimasi dan Propaganda Politik

Hooker berpendapat bahwa penyebutan Kerajaan Haru dalam Sulalatus Salatin juga berfungsi sebagai alat propaganda untuk memperkuat legitimasi Kesultanan Melaka. Dengan menggambarkan Melaka sebagai kerajaan yang mampu menjalin hubungan diplomatik dan mengatasi konflik dengan kerajaan lain seperti Haru, teks ini berupaya menegaskan posisi Melaka sebagai pusat kekuasaan dan kebudayaan di wilayah tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun