Menyatakan bahwa Kerajaan Haru adalah kerajaan yang berasal dari suku Karo memerlukan pendekatan akademis yang berbasis data historis, arkeologis, linguistik, serta sumber-sumber primer dan sekunder. Berikut adalah paparan yang dapat digunakan untuk menjelaskan hal ini secara komprehensif dan mendalam agar tidak menimbulkan keraguan:
1. Pendekatan Filologis dan Nama-nama Penguasa Haru
Dalam Sulalatus Salatin (Sejarah Melayu), beberapa nama penguasa Kerajaan Haru mengandung unsur nama Karo.
Berikut adalah beberapa nama yang sering disebut dalam sumber-sumber sejarah:
1. Raja Kembaren
Nama ini jelas mengacu pada salah satu marga besar dalam suku Karo, yaitu Kembaren. Marga Kembaren dianggap memiliki pengaruh penting dalam pembentukan Kerajaan Haru, dan beberapa versi tradisi lisan menyebut bahwa Raja Kembaren berasal dari keturunan bangsawan Karo.
2. Raja Singa
Nama Singa dalam tradisi Karo sangat lekat dengan figur kepemimpinan dan simbol kekuatan. Penggunaan nama ini menunjukkan adanya pengaruh adat Karo dalam struktur pemerintahan dan simbolisme kekuasaan di Kerajaan Haru.
3. Raja Beru
Dalam budaya Karo, "Beru" adalah sebutan untuk perempuan atau marga yang berasal dari pihak ibu. Raja Beru merujuk pada tradisi pewarisan kekuasaan di mana perempuan dari garis keturunan bangsawan memiliki peran penting dalam politik.
Kembaren merupakan salah satu marga Karo yang hingga kini masih eksis. Suku Karo memiliki tradisi marga yang khas, dan kemunculan nama tersebut dalam catatan sejarah menunjukkan adanya keterkaitan budaya antara Haru dan Karo.