Mohon tunggu...
Analgin Ginting
Analgin Ginting Mohon Tunggu... Human Resources - Saya seorang pencinta kemanusiaan, suka berbagi untuk kebaikan bersama

Regenerasi dari akun Kompasiana sebelumnya.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Berterimakasih Kepada Orang yang Anda Benci

21 Juli 2022   11:31 Diperbarui: 30 Juli 2022   19:30 1128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sumber photo: teologiareformed.blogspot.com
Sumber photo: teologiareformed.blogspot.com

Info yang mengatakan bahwa ada seseorang atau pihak lain yang salah tentu tidak serta merta dia terima.

Namun info ini pasti akan direnungkan, dicari bukti bukti yang mendukung lalu disusun lah narasi untuk menggambarkan kebenarannya. Begitu narasi ini sudah tersusun maka muncul lah energi baru untuk melakukan hal hal yang baru. 

Meskipun narasi yag dibangun untuk membangun kebenaran diri ini masih sangat rapuh (masih bisa didebat), namun perasaan bersalah itu sudah hilang, berganti dengan perasaan marah, benci, sakit hati kepada pihak yang 'disalahkan".

Nah disinilah bisa timbul masalah yang lebih besar, jika pihak yang dipersalahkan tidak terima atau bahkan menolak narasi itu. Jika ini terjadi, terjadi adu narasi, terjadi adu bukti, terjadi perdebatan. 

Namun jika pihak yang dibenci tadi adalah orang bijak, menerima narasi itu dengan jiwa besar, bahkan mau meminta maaf langsung seolah menerima dia "disalahkan" maka seharusnya dirinya perlu diapresiasi dan diucapkan terima kasih. Karena dia sudah berhasil mengalihkan perasaan negatif pihak yang pertama bukan?

Coba kita sederhanakan sehingga lebih mudah dipahami..

A, adalah perasaan bersalah karena gagal memenangkan sebuah kontes dua tahap yang biasa dilakukan.

B, adalah narasi bahwa ada pihak yang dituduh melakukan sesuatu di kontes tahap kedua sehingga terjadi kekalahan. 

Nah pada saat hanya A yang ada, maka perasaan bersalah itu muncul dan bisa mengakibatkan tindakan tindakan yang nekat (memang terdengar bahwa sudah ada keinginan untuk melakukan sesuatu yang merugikan). 

Beberapa waktu kemudian ada info dari sumber yang sangat dipercaya sehingga disusun lah menjadi B. Munculnya B ini membuat A tenggelam. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun